Hari Film Nasional 2021, Kemenparekraf Fokuskan Perkembangan Industri Layar Lebar

30 Maret 2021, 19:38 WIB
Hari Film Nasional 2021, Kemenparekraf Fokuskan Perkembangan Industri Layar Lebar./ /Instagram.com/@disdikjabar

 

MANTRA SUKABUMI - Hari Film Nasional ke-71 jatuh pada tanggal 30 Maret 2021 sekaligus memperingati 100 tahun tokoh perfilman Indonesia, H. Usmar Ismail.

Sejarah Hari Film Nasional ini ditetapkan tanggal 30 Maret karena merupakan hari pertama pengambilan gambar film Darah & Doa atau Long March of Siliwangi yang disutradarai oleh H. Usmar Ismail.

Bertepatan dengan momen peringatan Hari Film Nasional ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memiliki tiga rencana pokok untuk mengembalikan kejayaan industri film tanah air.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: AHY Dinyatakan Demisioner, Jubir Partai Demokrat KLB: Moeldoko akan Lakukan Penertiban di Internal Partai

Meskipun industri perfilman sempat terpukul karena adanya pandemi Covid-19, namun Kemenparekraf akan membangkitkan gairah masyarakat untuk kembali menonton bioskop.

Direktur Industri Kreatif, Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf, Syaifullah Agam menjelaskan tiga rencana utama yang dilakukan untuk menggerakkan roda industri perfilman.

"Yang pertama, kami sedang menyiapkan strategi untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk kembali menonton, bahwa menonton itu aman," ungkap Syaifullah seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Selasa, 30 Maret 2021.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang ragu untuk menonton film di bioskop meski sudah diterapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Baca Juga: Ternyata Setan Lari Terkentut, Saat Muadzin Menyeru Sholat

 Baca Juga: Kembangkan Tambak Udang Milenial, ini Daftar Bantuan dari KKP bagi Generasi Muda yang Tertarik

Sejauh ini pemerintah telah melakukan kampanye untuk masyarakat agar kembali ke bioskop, untuk lebih menarik minat masyarakat, Kemenparekraf akan membuat kampanye yang lebih massif.

"Kita juga ada rencana para petinggi dengan Mas Menteri (Sandiaga Uno) mau mengadakan nonton bareng (nobar) tapi masih nyari waktu yang pas," kata Syaifullah.

Syaifullah juga menjelaskan bahwa kampanye ini akan melibatkan seluruh stakeholder dari industri perfilman di Indonesia.

Rencana kedua adalah, Kemenparekraf akan menghadirkan konten yang bagus di bioskop dengan mematangkan konsep melalui kerjasama dengan pelaku film bersama Kementerian Perekonomian yang diharapkan rampung pada Juli 2021.

Baca Juga: 5 Amalan yang Dibenci Setan, Wajib Baca Agar Terbebas Darinya

"Karena menggunakan uang negara, berarti dibutuhkan langkah-langkahnya, skemanya seperti apa, siapa yang berhak menerima, bagaimana kriterianya dan lainnya, itu harus disiapkan betul-betul dan ini masih dalam tahap diskusi," kata Syaifullah.

Rencana ketiga, Kemenparekraf akan menanggung biaya pajak tontonan untuk membangkitkan sektor industri film sama seperti industri lain yang pajaknya ditanggung oleh pemerintah pusat.

"Ini yang kita coba lagi jajaki dulu, mudah-mudahan bisa segera dan ini yang mungkin bisa paling cepat. Tapi harus transparan, clear, dan fair," jelas Syaifullah.

Syaifullah menjelaskan, Kemenparekraf sangat optimis untuk mengembalikan kejayaan industri film Indonesia seperti sedia kala. ***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler