Orang Tak Dikenal Terobos Mabes Polri, Munarman: Isu ini Biasa Muncul Ketika Orang Simpati pada Tokoh Islam

31 Maret 2021, 20:41 WIB
Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman.* /Tangkapan layar YouTube/Neno Warisman Channel/


MANTRA SUKABUMI - Seorang tak dikenal dan bersenjata memasuki markas polisi di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan Rabu, 31 Maret 2021, sekitar pukul 16.30 WIB.

Tak lama kemudian aksi baku tembak dengan polisi sempat terjadi, usai baku tembak dalam video yang beredar, terlihat ada sosok dalam kondisi tersungkur.

Jasadnya yang berada di halaman Mabes Polri, Jakarta belum dipastikan, apakah lelaki atau perempuan.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Soal KLB yang Ditolak, Febri Diansyah: Pinter Memang Langkah Kudanya, Tetep Saja Si Bapak yang Menang

Menanggapi hal ini, mantan anggota FPI Munarman mengomentari kejadian yang terjadi baru-baru ini, adanya orang tak dikenal menerobos Mabes Polri sambil mengacungkan senjata ke petugas.

Munarman menyebut bahwa isu-isu yang berkaitan dengan teroris biasa muncul di kondisi-kondisi tertentu.

Dia menambahkan, isu-isu semacam itu muncul ketika publik bersimpati terhadap tokoh-tokoh Islam, seperti saat ini Habib Rizieq Shihab yang sedang menjalani persidangan kasus kerumunan.

"Isu-isu seperti ini biasanya muncul publik bersimpati terhadap tokoh-tokoh Islam dan gerakan Islam," ujar Munarman, dikutip mantrasukabumi.com, dari kanal Youtube, Rabu, 31 Maret 2021.

Pengacara Habib Rizieq ini menyatakan bahwa saat simpati publik terhadap tokoh-tokoh Islam meningkat biasanya muncul isu-isu lain yang berusaha menutupinya.

"Tiba-tiba ada isu lain yang mendisrupsi, kira-kira begitu, itu dari segi pola," tutur Munarman.
Dia yakin orang-orang teroris tersebut tidak akan muncul ketika ajaran-ajaran Islam di Indonesia dihina oleh sejumlah pihak.

Baca Juga: Kabar Baik, Ditargetkan April 2021 Pemprov DKI Jakarta Akan Buka Sekolah Tatap Muka

"Orang-orang teroris ini ya tidak pernah muncul, tidak pernah menyatakan keislamannya ketika ada ajaran-ajaran Islam yang dihinakan dan dilecehkan, padahal orangnya jelas (pelakunya)," ucapnya.

Munarman menambahkan, hal ini selali muncul ketika ada ummat Islam yang didhalimi.

"Tapi justru dia muncul ketika ada umat Islam yang justru dia zalimi," sambung Munarman.
Mantan pentolan FPI ini pun membahas soal kualitas video terduga teroris yang menyerang Mabes Polri tersebut.

"Saya kira pertama-tama kita tidak boleh spekulasi ya, dari video yang ada itu kan baru video CCTV atau dari kamera HP jarak jauh ya, itu yang pertama, yang kedua kita belum jelas dan gambarnya juga kalau kita saksikan tadi itu masih agak kabur-kabur," tuturnya.

Dalam pengertian, sambung Munarman, tidak setajam gambar-gambar yang "diproduksi" beberapa hari yang lalu.

"Tidak setajam gambar-gambar yang "diproduksi" beberapa hari yang lalu dalam peristiwa Makassar dan peristiwa yang katanya ditangkap di Condet ya," ujarnya.

Munarman menambahkan, bahwa kialitas gambarnya tidak jernih masih kabur, tetapi menurutnya bahwa ini menjadi pertanyaan dan tanda tanya besar.

"Karena kan ada yang memproduksi itu pasti kan, jernih gambarnya kan, sementara yang kita saksikan barusan ini masih sangat kabur, kameranya amatiran lah kira-kira, tapi menurut saya paling tidak ini menjadi pertanyaan dan tanda tanya besar," tutup Munarman.

Baca Juga: Kali Ini Aksi Teror Terjadi di Mabes Polri, Namun Ferdinand Merasa Aneh Jusuf Kalla Lebih Tahu dari Polisi

Seperti diberitakan, Mabes Polri tadi sore diserang orang tak dikenal dan membawa senjata sambil ditodongkan kepada petugas jaga.Tak lama kemudian aksi baku tembak dengan polisi sempat terjadi.
Usai baku tembak, dalam video yang beredar, terlihat ada sosok dalam kondisi tersungkur.

Pakaian yang dikenakan berupa kerudung biru dan rok hitam panjang masuk ke dalam lingkungan Bareskrim.
Seseorang itu menghampiri pos penjagaan sambil menodongkan senjata api. Tiga orang petugas yang mempergoki aksi wanita itu lantas melarikan diri.

Sementara sosok yang belum diketahui identitasnya tetap saja menodongkan senjata api sambil memantau situasi di sekitar. Selang berapa lama orang itu pun jatuh tersungkur.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler