Jelang Hari Penyiaran Nasional, Kominfo: Masyarakat Jangan Mudah Percaya Hoaks

31 Maret 2021, 21:13 WIB
Ilustrasi hoaks. /Pikiran Rakyat/

MANTRA SUKABUMI - Hari Penyiaran Nasional jatuh pada 1 April 2021, ini merupakan momen untuk memperingati hari lahirnya lembaga penyiaran radio pertama bangsa Indonesia yang bernama Solosche Radio Vereeniging.

Dalam rangka menyambut Hari Penyiaran Nasional, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya hoaks atau informasi yang tidak jelas kepastiannya.

Staf Khusus Kominfo Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Rosarita Niken Widiastuti mengatakan dalam sebuah webinar, masyarakat diharapkan tidak membagikan informasi yang kebenarannya belum jelas.

 Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Soal KLB yang Ditolak, Febri Diansyah: Pinter Memang Langkah Kudanya, Tetep Saja Si Bapak yang Menang

"Kami harapkan warganet tidak mudah membagikan informasi yang tidak jelas sumbernya," kata Niken sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Rabu, 31 Maret 2021.

Kominfo meminta masyarakat untuk lebih cermat lagi dalam meneliti sumber informasi dan patut mencurigai jika berita tersebut merupakan hasil copy-paste.

"Kalau sudah begitu, biasanya informasi dari yang tidak bertanggung jawab dan belum tentu benar," ujar Niken.

Masyarakat diharapkan lebih teliti terhadap sebuah berita dan mengecek fakta dalam berita tersebut dengan membandingkannya dengan media berita lainnya.

Selain itu, Kominfo mengimbau masyarakat untuk periksa sumber foto apakah sudah benar dan sesuai fakta, karena sering terjadi sebuah berita menjadi heboh padahal fotonya tidak sesuai fakta.

Menurut Niken, peristiwa seperti ini sering terjadi pada berita tentang bencana, contohnya foto berita yang sudah terjadi beberapa tahun lalu diklaim sebagai bencana tahun ini.

 Baca Juga: Pemerintah Tolak Hasil KLB, Mahfud MD: SBY dan Moeldoko Sahabat Saya, Kami Bertiga Punya Sahabat Yakni Hukum

Baca Juga: Orang Tak Dikenal Terobos Mabes Polri, Munarman: Isu ini Biasa Muncul Ketika Orang Simpati pada Tokoh Islam

"Tetap check and recheck terhadap kebenaran suatu berita, saring dulu sebelum sharing (dibagikan)," kata Niken.

Niken juga mengapresiasi media massa, baik cetak, digital, radio, dan televisi yang telah mengecek fakta secara mandiri dan memberikan klarifikasi kepada masyarakat jika ada hoaks yang beredar.

Pasalnya, sering ditemukan hoaks terutama terkait Covid-19 yang bertebaran di media sosial karena dengan mudahnya dibagikan oleh masyarakat.

Untuk membantu menyadarkan masyarakat bahwa berita itu tidak benar, sinergi dengan media sungguh sangat membantu pemerintah untuk klarifikasi hoaks," kata Niken.

Kominfo juga memiliki tim khusus untuk mengecek kebenaran suatu informasi dan memberikan klarifikasi jika berita tersebut terbukti hoaks. ***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler