MANTRA SUKABUMI - Penembakan yang dilakukan KKB di Beoga, brutal karena selain menembak juga membakar sekolah yang ada di Julugoma
Informasi kejadian tersebut disampaikan langsung oleh Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Sabtu.
Mathius Fakhiri menegaskan bahwa korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, kini bertambah.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Tanggapi Dialog Sengit Munarman dan Najwa Shihab, Pengamat: Alhamdulilah Cangkir Kopi Tidak Melayang ke Muka
Lebih lanjut, Mathius mengtakan memang ada laporan kepala sekolah yakni Yonatan Randen, kembali ditembak di Julugoma, Distrik Beoga, Jumat, 9 April saat bersama warga hendak mengungsi ke Koramil Beoga.
Dilansir mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Sabtu, 10 April 2021, saat ini warga sudah mengungsi ke pos TNI di Beoga dan akan segera dievakuasi ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Evakuasi ke Suagapa karena lebih dekat ke Ilaga, kata Fakhiri seraya mengakui, jenazah kedua korban penembakan belum dievakuasi karena tidak ada yang berani mendarat di Beoga.
Di Polsek Beoga ada 25 anggota Brimob namun dari laporan yang diterima anggota KKB juga cukup banyak sehingga lebih fokus mengamankan warga sipil yang kini sudah mengungsi, kata Irjen Pol Fakhiri.
Baca Juga: Usai Putus dari Amanda Manopo, Billy Syahputra Video Call dengan Memes Prameswari
Baca Juga: Diramal Mbak You, Kalina Oktarani dan Vicky Prasetyo akan Berakhir Cerai
Kasus penembakan terhadap guru di Beoga menyebabkan dua orang meninggal yakni Oktovianus Rayo (42 th) ditembak Kamis (8/4) dan Yonathan Randen yang ditembak Jumat (9/4).
Jenazah kedua nya dijadwalkan dievakuasi Sabtu (10/4) ke Timika kemudian Makassar dan selanjutnya ke Toraja untuk dimakamkan.***