Prabowo Lakukan Kunjungan Kehormatan, Menhan Berharap Indonesia dan Korsel Dapat Perkuat Kerja Sama

10 April 2021, 13:40 WIB
Prabowo Lakukan Kunjungan Kehormatan, Menhan Berharap Indonesia dan Korsel Dapat Perkuat Kerja Sama /Antara

 

MANTRA SUKABUMI - Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto lakukan kunjungan terhormat (courtesy call) ke Korea Selatan (Korsel).

Kunjungan kehormatan yang dilakukan oleh Menahan Prabowo ini guna menyaksikan peluncuran perdana pesawat Korean Fighter Experimental/Indonesian Fighter Experimental (KFX/IFX).

Peluncuran pesawat tempur KFX/IFX ini yaitu hasil kerjasama antara Indonesia dan Korsel, selain hal itu Menhan Prabowo juga berharap dapat memperkuat kerjasama di bidang industri pertahanan.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 10 April 2021: Gawat, Ricky Teror Andin dan Al

Dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Jumat, 10 Maret 2021, dalam pertemuan tersebut Prabowo menyampaikan harapan itu saat menemui Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun saat kunjungan kehormatan (courtesy call) menhan RI ke Kantor Perdana Menteri Korsel di Seoul.

Dalam pertemuan itu, Prabowo turut mengapresiasi hubungan persahabatan Indonesia dan Korea Selatan di bawah kerangka Kemitraan Strategis Khusus.

“(Menhan RI) menyadari pentingnya Korsel sebagai mitra Indonesia di dalam kontribusinya memelihara perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan pada level nasional, regional, dan internasional,” kata Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melalui siaran tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Terkait pertemuan itu, Indonesia dan Korea Selatan sepakat peningkatan kerja sama bidang industri pertahanan dapat berkontribusi positif terhadap upaya memelihara keamanan dan perdamaian tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga kawasan.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 10 April 2021: Ricky Akui Hanya Berpura-pura, Rafael Geram pada Elsa

“Kementerian Pertahanan RI dan instansi terkait di bidang pertahanan selanjutnya berupaya membangun kemitraan dengan industri pertahanan luar negeri yang dapat memberi pengaruh positif bagi perkembangan industri pertahanan di Indonesia,” kata pihak kementerian sebagaimana dikutip dari siaran yang sama.

Oleh karena itu, Prabowo berharap PM Chung turut mendukung upaya Indonesia memperkuat kerja sama pertahanan Indonesia dan Korea Selatan.

Kemitraan bidang pertahanan Indonesia dan Korea Selatan telah berlangsung erat sejak 2013 yaitu saat ditandatanganinya “Perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik Korea/Korea Selatan Bidang Pertahanan.”

Lewat kerangka kerja sama itu, Korea Selatan dan Indonesia telah membangun kemitraan pertahanan lewat transfer ilmu dan teknologi, edukasi, kunjungan antar pejabat lembaga pertahanan, forum-forum dialog, dan kerja sama industri pertahanan.

Baca Juga: Cak Nun Sindir Para Pejabat Indonesia: Kalau Ia Naik ke Kursi Dibiayai oleh Tauke atau Cukong

Baca Juga: Usai Putus dari Amanda Manopo, Billy Syahputra Video Call dengan Memes Prameswari

Di samping menemui PM Chung, Prabowo juga melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Korsel Moon Jae-in, pada Kamis, 8 Maret 2021.

Namun, agenda utama Prabowo ke Korea Selatan, adalah menghadiri acara peluncuran prototipe pesawat tempur hasil kerja sama Indonesia dan Korea Selatan, yang disebut Korean Fighter Experimental/Indonesian Fighter Experimental (KFX/IFX) di Korea Selatan, Jumat.

Dalam acara itu, Menhan Prabowo bersama Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Y M Suh Wook melihat peluncuran pesawat tempur yang diberi nama KF-21 Boramae.

KF-21 Boramae merupakan pesawat tempur buatan Indonesia dan Korea Selatan.

Baca Juga: Habib Rizieq Kena Semprot JPU dalam Persidangan, Ruhut Sitompul: Mulut Mu Harimau Mu

Total investasi KFX/IFX, proyek kemitraan jangka panjang Indonesia dan Korsel, mencapai delapan miliar dolar AS, yang sumber dananya diperoleh dari APBN dua negara.

Pemerintah Korea setidaknya menanggung 60 persen biaya pengembangan pesawat, sementara 20 persennya ditanggung oleh KAI (perusahaan pembuat pesawat Korea) 20 persen.

Pemerintah Indonesia menanggung 20 persen biaya pengembangan pesawat tempur.***

Editor: Fauzan Evan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler