Disoroti Usai Marah-marah di Lokasi Bencana NTT, Mensos Risma Beri Penjelasan Terkait Sikapnya

10 April 2021, 21:41 WIB
Disoroti Usai Marah-marah di Lokasi Bencana NTT, Mensos Beri Penjelasan Terkait Sikapnya./* /Instagram.com/@kemensosri

MANTRA SUKABUMI - Belakangan ini aksi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini marah-marah di lokasi bencana Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan sorotan.

Mensos menjelaskan, sikapnya itu tidak lain untuk memerintahkan pihak yang terlibat dalam menangani bencana agar bekerja dengan cepat.

Menurut Mensos, pemulihan pasca bencana di Nusa Tenggara Timur harus berjalan cepat, sehingga ia memutuskan marah-marah agar rencananya terealisasi.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Christ Wamea Bandingkan Presiden Jokowi dengan Presiden Pertama Timor Leste saat Kunjungi Lokasi Bencana

Melalui rilis pers pada Jumat, 9 April 2021, Mensos yang akrab disapa Risma itu memastikan penanganan usai masa tanggap darurat bencana di NTT.

Dirinya mengatakan jika penangan tidak sekedar memberikan bantuan sosial, tetapi ada layanan dukungan psikososial (LDP) dan trauma healing bagi korban bencana.

"Penanganan usai masa tanggap darurat bencana dan tidak sekadar memberikan bantuan sosial, tetapi ada layanan dukungan psikososial (LDP) dan trauma healing bagi korban bencana," ujarnya dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada 10 April 2021.

Dalam penanganan tersebut, Kemensos menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota serta pihak-pihak lain.

Selain itu, dalam pelaksanaannya, Risma memperhatikan situasi dan kearifan lokal warga setempat.

Baca Juga: Meski Belum Ada Gempa Susulan, BMKG Himbau Masyarakat di Daerah ini Tetap waspada

Baca Juga: Tanggapi Gempa di Malang, Wagub Jawa Timur Emil Dardak: Mugi-mugi Semua Diberi Keselamatan

Kemudian pihaknya menjadikan berbagai paket bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dari para korban bencana alam, mulai dari permakanan hingga logistik.

Risma mengaku, saat pelaksanaan di lapangan, staminanya terkuras dan membutuhkan fisik yang sedang dalam kondisi prima agar bisa memberikan komando.

Lebih lanjut, Risma menjelaskan, ia tidak bermaksud untuk marah-marah, namun semata-mata untuk memotivasi agar Taruna Siaga Bencana (Tagana) gerak cepat.

Dilaporkan jika Tagana bertugas mendirikan dapur umum (DU), supaya memenuhi konsumsi korban bencana yang secara psikologis sedang tidak stabil.

Terlebih lagi banyak korban dari kalangan lanjut usia (lansia), balita, anak-anak, perempuan, ibu hamil, serta penyandang disabilitas yang membutuhkan pertolongan.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler