Dapat Tantangan dari Netizen Soal Impor, Mardani Ali Sera: Ciamik Sekali Usulnya

15 April 2021, 06:37 WIB
Politisi PKS, Mardani Ali Sera mengomentari penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud. //Twitter/@mardanialisera

MANTRA SUKABUMI - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menanggapi salah satu usulan netizen. 

Sebelumnya salah satu netizen memberikan tantangan kepada Mardani Ali Sera atas komitmen dari terlepas Impor.

Tanggapi usulan serta tantangan netizen tersebut, Mardani Ali Sera pun turut membalasnya pada akun twitter pribadinya.

 Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata Sering Kentut Jadi Tanda Tubuh Miliki Penyakit Serius ini

"Ciamik sekali usulnya," saut Mardani, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @MardaniAliSera, pada Kamis, 15 April 2021.

Cuitan tersebut mebalas salah satu usul netizen Indonesia tentang kedaulatan pangan dan terlepas dari impor.

"Usul saya komitmen tentang kmandirian sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat," cuit netizen tersebut.

"Bisa ngak kedepannya kita bukan lagi menjadi negara yang kebijahkan selalu candu impor, jangan sekedar retorika tapi diwujudkan? piye bisa ngak?," tantang netizen tersebut.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Tanggapi Impor di Indonesia: Reformasi Sudah 23 Tahun, tapi Belum Berdaulat Pangan

Hal yang sama mengenai kedaulatan pangan dan lepasnya dari candu impor, disampaikan oleh Ketum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan.

Ketua umum PAN tersebut menyampaikan bahwa candu impor di Indonesia masih saja berlangsung. 

Dalam cuitan terbarunya, Zulifli Hasan menyampaikan bahwa kecemasan tentang candu impor tersebut harus bisa disuarakan. 

"Kecemasan tentang candu impor ini harus kita suarakan," cuit Zulkifli, pada 14 April 2021.

Baca Juga: Tak Disangka, Kunyit Ternyata Dapat Timbulkan 12 Penyakit Serius ini Jika Dikonsumsi Secara Berlebihan

Ia juga mengungkapkan Indonesia belum berdaulat pangan dengan masih melakukan impor sejak 23 tahun reformasi.

"Reformasi sudah berjalan 23 tahun, tapi kita belum kunjung berdaulat secara pangan," ucapnya. 

"Para pemburu rente masih tumbuh subur di mana-mana," saut Zulkfli menambahkan.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler