Menyedihkan, Media Sosial Twitter Jadi Tempat Favorit Sebar Ujaran Kebencian dan SARA

17 April 2021, 17:28 WIB
Illustrasi twitter. / /pexels/Brett Jordan

MANTRA SUKABUMI - Virtual Police memaparkan data platform media sosial yang menjadi tempat paling favorit untuk menyebarkan ujaran kebencian dan SARA.

Mereka mengatakan jika media sosial Twitter adalah media yang paling banyak berkontribusi dalam menyebarkan dua hal tersebut.

Virtual Police juga membeberkan, di bawah Twitter terdapat raksasa media sosial lainnya, yakni Facebook, Instagram hingga YouTube.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Mengerikan, Pendukung Habib Rizieq Janji Tidak Akan Sholatkan Bima Arya, Karena Sudah Hina Turunan Rasul

Hal ini langsung disampaikan oleh Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan.

Ia menerangkan sejak 23 Februari-12 April 2021, terdapat sebanyak 195 akun media sosial Twitter yang terjaring virtual police.

Pasalnya akun-akun tersebut menyebarkan atau mengunggah konten-konten berisi ujaran kebencian dan berbau SARA.

Ramadhan melanjutkan, khusus akun Facebook yang menyebarkan ujaran kebencian dan SARA ada sebanyak 112, lalu Instagram 13 akun.

 Baca Juga: Dahnil Anzar Cuit Ucapan Sayyidina Ali, Netizen: Tak Pantas Kutip Kalimat Sahabat Nabi Hanya untuk Berlindung

Sementara untuk kanal YouTube sebanyak 8 akun, dan WhatsApp satu akun.

"Memang sejak 23 Februari-12 April 2021, platform yang paling banyak muncul ujaran kebencian dan SARA ada di Twitter ya, ada 195 akun media sosial Twitter," jelasnya dikutip mantrasukabumi.com dari PMJ News, 17 April 2021.

Lebih lanjut, Ramadhan menuturkan, terdapat ratusan akun media sosial yang akan diberikan peringatan oleh Virtual Police.

Dilaporkan bahwa ada 329 akun media sosial yang akan diberikan peringatan, selama periode 23 Februari-12 April 2021.

Dari 329 akun media sosial tersebut, menurut Ramadhan sebanyak 200 akun media sosial sudah lolos verifikasi.

Setelah lolos verifikasi, akun-akun itu akan diberikan peringatan melalui direct message (DM).

"Kemudian 91 konten tidak lolos verifikasi, sementara 38 akun sedang dalam tahap proses verifikasi," tutupnya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler