MANTRA SUKABUMI - Hilmi Firdausi tanggapi pengumuman Mahfud MD yang menyatakan KKB Papua sebagai teroris.
Sebelumnya Pemerintah melalui Menkopolhukam Mahfud MD umumkan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua merupakan kelompok teroris.
Pengumuman tentang KKB Papua sebagai teroris tersebut disampaikan langsung oleh Mahfud MD dalam konferensi persnya.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Tanggapi pengumuman Mahfud MD tersebut, Hilmi Firdausi turut mengaitkannya dengan Densus 88 karena KKB sudah berstatus teroris.
"Izin bertanya, apakah dengan keputusan ini DENSUS 88 juga akan dikirim ke Papua," ucap Hilmi, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @HilmiFirdausi, pada Kamis, 29 April 2021.
Sebelumnya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Muhammadiyah serta Nahdlatul Ulama (NU) sepakat sebut Kelompok Kriminal Bersenjata KKB Papua sebagai teroris.
Mantan komisioner Komnas HAM sekaligus tokoh Papua Natalius Pigai juga ikut menyoroti terkait pernyataan tersebut.
Baca Juga: Komandan KRI Nanggala 402 Sempat Curhat kepada Wartawan: Gue Kebat-kebit Bertugas di Kapal Selam Tua
Natalius Pigai mengutip sebuah perkataan dari kepala BIN yang menyatakan mayoritas pejabat intelektual dan mahasiswa terpapar radikal.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Natalius Pigai melalui akun Twitter milik pribadinya @NataliusPigai2 pada Kamis 29 April 2021.
"Saya mulai percaya kata Kepala BIN “mayoritas Pejabat, Intelektual dan Mahasiswa Terpapar Radikal”," tulis Natalius Pigai pada Kamis 29 April 2021.
Kendati demikian, Natalius Pigai menyampaikan bahwa semua pendukung Al-Qaeda, ISIS berkumpul sikap sama ingin umat kristiani.
"Semua pendukung Al Qaeda, ISIS berkumpul sikap sama ingin Umat Kristiani Teroris. Standar Internasional TPN OPM itu Rebel dan Combat. Jadi Ini Soal Agama," tuturnya.
Akan tetapi, dari pernyataan di atas Natalius Pigai menyebutkan bahwa ia tidak bermaksud tujukan ke NU dan Muhammadiyah.
"Twit saya di atas tidak bermaksud tujukan ke NU dan Muhammadiyah tetapi Saya Menganalisis ilmiah praduga tidak bersalah ada skenario kesitu," pungkasnya.
Seperti kita ketahui bersama, KKB Papua telah semakin menjadi dan semakin berontak setelah BIN Papua tertembak.***