MANTRA SUKABUMI - Politisi Partai Demokrat Yan Harahap tanggapi hasil survei tentang Presiden Jokowi.
Dalam survei tersebut menyatakan bahwa kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi meningkat.
Tanggapi hasil survei tersebut, Yan Harahap pun turut menyindir dalam twitter pribadinya bukan hanya soal kepuasan namun juga soal utang.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Bahaya, Jangan Sepelekan! Ternyata Sering Kentut Jadi Tanda Tubuh Anda Terserang Penyakit Serius ini
"Kepuasan meningkat? Bukannya utangnya?," ucap YAH, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @YanHarahap, pada Minggu, 2 Mei 2021.
Cuitannya tersebut juga disertai pemberitaan mengenai tingkat kepuasan publik kepada Jokowi Meningkat.
Pada cuitan Sebelumnya Yan Harahap juga sindir Presiden ke 7 RI itu.
Pasalnya dalam unggahan yang dibagikan politisi Partai Demokrat itu, terlihat Jokowi dengan berbincang dengan para petani di sawah.
Namun politisi Partai Demokrat itu, dalam akun twitternya menyindir Jokowi yang tengah melakukan kunjungan tersebut.
Baca Juga: Muak dengan Denny Siregar yang Beri Karangan Bunga Pada Polisi, Tokoh Papua: Demi Sesuap Nasi
"Endingnya suka gak enak" cuit YAH, Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @YanHarahap, pada 29 April 2021.
Tak ayal cuitan Yan Harahap tersebut mendapat ragam tanggapan dari netizen tanah air.
"Kagak salah ni sawah sebelah lagi panen, masa sebelah lagi tanam," ucap salah satu netizen mengomentari foto unggahn tersebut.
"Disebelah padinya sudah menguning siap dipanen agak aneh dengan yang baru menanam, kok bisa nga serental," saut netizen lain.
"Sudah kebaca pasti mau impor beras wkwk," ucap @Kigondrongpamungkas.
Sebelumnya Yan Harahap juga komentari Presiden Jokowi yang sampaikan bahwa ekonomi Indonesia hampir sampai posisi normal.
Dalam keterangannya Jokowi menyampaikan pada bulan Maret hingga April ekonomi Indonesia sudah mendekati posisi normal.
Jokowi berharap dari capaian tersebut dapat berpengaruh pada target pertumbuhan ekonomi nasional.***