Qunut jadi Salah Satu Materi Soal Tes Pegawai KPK, Jansen Sitindoan: yang Cocok Tes Integritas

5 Mei 2021, 08:58 WIB
Jansen Sitindaon sentil nama BUMN terkait praktek antigen bekas di Kualanamu, Medan /mantrasukabumi/YouTube/Najwa Shihab

 

MANTRA SUKABUMI - Sholat Subuh dengan memakai doa Qunut disebut merupakan salah satu soal tes pegawai KPK.

Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menilai bahwa soal tersebut tidak cocok untuk pegawai KPK.

Menurut Jansen Sitindaon harusnya yang cocok untuk pegawai KPK adalah soal tes integritas.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Resmi Dipersunting Fero Walandouw, Cita Citata Melepas Masa Lajang: Alhamdulillah Sah

"Seharian tak main twiter terlambat aku ngikuti wawasan kebangsaan ini. Serius, soalnya begini? Jika benar bukannya ini jd tes wawasan keimanan ya?," cuit Jansen seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @jansen_jsp pada Rabu, 5 Mei 2021.

Hasil tangkap layar akun Twitter Jansen Sitindaon @jansen_sp

"Harusnya yang cocok untuk pegawai @KPK_RI ini tes integritas. Agar kejadian barbuk emas raib, penyidik disuap dan lain-lain tidak terjadi lagi," ujarnya.

Sebelumnya, Pakar Komunikasi politik dan juga seorang Dosen Universitas Paramadina yaitu Hendri Satrio, juga turut mengomentari pertanyaan wawasan kebangsaan yang diajukan ke pegawai KPK, sebagai syarat untuk menjadi ASN.

Hendri Satrio yang juga mendirikan Lembaga Survei KedaiKOPI pada tahun 2014 mengatakan, penasaran dengan soal yg ditanyakan sehingga banyak pegawai KPK dinyatakan tidak lulus.

Baca Juga: Tak Disangka, Sering Tertawa Ternyata Dapat Mematikan Hati Hingga Hal yang Tidak Diinginkan ini Terjadi

Hendri Satrio mengatakan seandainya anggota dan Ketua BPIP juga diberikan soal terkait wawasan kebangsaan, hasilnya apa kira-kira.

Menurut Hendri Satrio soal tersebut perlu juga dipertanyakan kepada anggota dan Ketua BPIP untuk menguji wawasan kebangsaannya.

"Maaf lagi ya, misalnya ni ya, misalnya, Misalnya BPIP diuji juga wawasan kebangsaannya dengan ngerjain soal tes Kebangsaan calon ASN KPK, hasilnya apa Kira-kira? " ujar Hendri Satrio sebagaimna dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @satriohendri pada 4 Mei 2021.

Hasil tangkap layar akun Twitter Hendri Satrio @satriohendri

"Asli, penasaran sama tingkat kesulitan soalnya," ucap Hendri Satrio penasaran.

Sebelumnya Hendri Satrio juga menuliskan cuitannya di akun media sosialnya, terkait rasa penasaran dengan soal-soal wawasan kebamgsaan yang ditanyakan pada pegawai KPK.

Sehingga dengan soal wawasan kebangsaan mengakibatkan banyak pegawai KPK menjadi tidak lolos menjadi ASN KPK.

Baca Juga: Ungkap Fakta Panglima TNI AD Soal Pulau di Indonesia akan Habis Direbut Negara Asing

"Maaf, emang soal tes wawasan kebangsaan susah banget ya? Pengen tau kaya' apa soalnya? Kok bisa ada yang gak lolos tes ini?
Sesulit apa ya soalnya? (berusaha ngebayangin)." tutur Hendri Satrio.

Hasil tangkap layar akun Twitter Hendri Satrio @satriohendri
Usai tes wawasan kebangsaan, beredar isu beberapa pegawai KPK dipecat karena tidak lolos hasil tes untuk peralihan status menjadi Aparatur Sipil Negara atau ASN.

Menanggapi informasi yang beredar itu, Ketua KPK, Firli Bahuri menegaskan bahwa hingga saat ini pimpinan KPK belum membuka hasil tes wawasan kebangsaan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Menurut Ketua KPK bahwa hasil tes wawasan kebangsaan tersebut telah diterima oleh Sekjen KPK sejak 27 April 2021, namun hingga sekarang belum dibuka.

Baca Juga: Klaim Positif Hamil, ini Sosok Pria Bule yang Hamili Lucinta Luna

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri membenarkan bahwa KPK telah menerima hasil tes wawasan kebangsaan yang diserahkan pihak BKN pada 27 April 2021.

Namun hingga kini, pihaknya belum mengetahui hasil tes tersebut.

KPK memastikan akan menyampaikan hasilnya kepada publik dalam waktu dekat dan akan kami informasikan lebih lanjut.

Disebutkan, selain Novel Baswedan, seluruh Kasatgas KPK dari internal KPK, pengurus inti Wadah Pegawai, dan pegawai KPK yang berintegritas dan berprestasi lainnya akan dipecat.

Dalam pesan itu, dijelaskan alasan pemecatan berdasarkan hasil tes wawasan kebangsaan dalam peralihan status dari pegawai tetap menjadi ASN.***

 

Editor: Fauzan Evan

Tags

Terkini

Terpopuler