Waspada Tiga Varian Baru Covid-19 Sudah Masuk Indonesia, Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi: ini Cepat Menular

6 Mei 2021, 03:29 WIB
Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi /Antara

MANTRA SUKABUMI – Varian baru Covid-19 kini sudah masuk ke Indonesia bahkan jumlah hampir tiga varian baru virus Corona.

Bahkan tiga varian baru Covid-19 ini menurut juru bicara (Jubir) Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menghimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai tiga varian baru virus ini.

Selanjutnya Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa tiga varian baru Covid-19 ini seperti B117, B1351, dan B1617 yang penyebarannya lebih cepat menular. 

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Kalah Pamor, Iis Dahlia Tersudut dengan Penampilan Duta Sheila On 7 Nyanyi di Hajatan Gunakan Orgen Biasa

"Virus corona varian jenis baru sudah masuk ke Indonesia. Varian baru tersebut antara lain B117, B1351, dan B1617," kata Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Kamis, 6 Mei 2021.

Hal ini disampaikan oleh Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam sebuah acara yang diselenggarakan secara virtual yang bertajuk "Waspada Klaster Baru".

Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa di beberapa negara pada saat ini sedang terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang sangat besar. 

Selanjutnya Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa penyebarannya Covid-19 terjadi Beberapa faktor yang salah satunya karena mobilitas pergerakan masyarakat.

 Baca Juga: Waspada, Makan Kolak Saat Berbuka Puasa Ternyata Berbahaya

Adapun untuk Varian baru virus COVID-19 yang mulai masuk ke Indonesia seperti B117 yang berasal dari Inggris, kemudian seperti B1351 yang berasal dari Afrika Selatan dan varian baru yang berasal dari mutasi ganda seperti B1617 yang berasal dari India.

“Varian yang digolongkan dengan Varian of Concern ini diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 sampai 75 persen dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya,” kata Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.

Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, bahwa varian virus baru B117 merupakan varian yang paling banyak dilaporkan dari berbagai negara. 

Bahkan Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan menurut WHO mencatat berbagai peningkatan kasus sampai 49 persen varian B117 yang bersirkulasi di Asia Tenggara.

Terkait mutasi atau varian baru virus Covid-19 di Indonesia, kata Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, masih terus dalam penelitian dan melakukan pengujian pada 786 laboratorium. 

Baca Juga: Satgas Covid-19 Soal Larangan Mudik: Pejabat Tak Boleh Beda Narasi dengan Pemerintah Pusat

Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi malaporkan terdapat 13 kasus dari varian B117. Hal tersebut masing-masing terdeteksi di Sumatera Utara sebanyak dua kasus, Sumatera Selatan satu kasus, Banten satu kasus, Jawa Barat lima kasus, Jawa Timur satu kasus, Kalimantan Timur satu kasus dan Bali dua kasus.

Sebanyak lima kasus B117 lainnya dilaporkan berasal dari imported case atau dibawa oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berasal dari Arab Saudi yang terdeteksi di Karawang dan Kota Bogor Jawa Barat, dan Kota Balikpapan Kalimantan Timur.

Sedangkan untuk delapan kasus lainnya dilaporkan berasal dari transmisi lokal atau penularan antarwarga masing-masing berada di Tapin Kalimantan Selatan, Palembang Sumatera Selatan, Kota Medan Sumatera Utara, Kabupaten Karawang Jawa Barat dan Kota Tanjung Balai Sumatera Utara.

Sementara untuk varian baru B1617, kata Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, terdeteksi berada di Kepulauan Riau sebanyak satu kasus dan DKI Jakarta dua kasus. Sementara, B1531 terdeteksi berada di Bali sebanyak satu kasus.

“Jadi dengan surveilans kita mewaspadai penambahan kasus B117 dan B1351, serta B1617 yang sudah masuk ke Indonesia. Hasil akhir ini sudah kita dapatkan dari hasil pemeriksaan per tanggal 30 April,” kata Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.

Baca Juga: Inilah Akibat Jika Terlalu Sering Makan Seblak, Bisa Terkena Penyakit Stroke hingga Penyakit Bahaya Lainnya

Sedangkan untuk mencegah penyebaran semakin meluas, Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menghimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas guna menghindari hal ini.

Maka dari itu Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa masyarakat harus mematuhi setiap anjuran maupun larangan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

“Tidak ada yang menjamin bahwa dengan membawa hasil pemeriksaan laboratorium yang negatif selama dalam perjalanan ataupun selama dalam proses kita menuju kampung halaman misalnya, kita tidak terpapar COVID-19,” pungkas Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler