MANTRA SUKABUMI - Ulil Abshar Abdalla komentari orang yang keberatan dengan sumbangan ke Palestina.
Ulil Abshar membandingkan sumbangan ke Palestina tersebut dengan sumbangan Jokowi ke India.
Ulil Abshar menyampaikan kenapa orang yang keberatan dengan sumbangan ke Palestina tidak melakukan hal yang sama saat Jokowi nyumbang masker dan ventilator ke India.
Baca Juga: Presiden Jokowi Reshuffle Kabinet Lagi, Berikut Nama dan Jabatan Menteri yang Baru
Hal tersebut diungkapkan Ulil Abshar pada akun twitternya, yang bandingkan sikap atas sumbangan ke Palestina dan yang ke India.
"Orang-orang yang keberatan terhadap sumbangan untuk Palestina, dengan alasan masih banyak yang perlu disumbang di dalam negeri," ucap Ulil Bashar Abdalla, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com pada Senin, 24 Mei 2021.
Ia nyatakan perlakuna sama harusnya dilakukan saat Jokowi memberikan bantuan ventilator dan masker ke India.
"mestinya bilang ke Pak Jokowi ketika nyumbang ventilator dan masker ke India kemaren: "Kenapa ngga dipakai untuk dalam negeri dulu, Pak?"," tegasnya.
Baca Juga: 7 Julukan Indonesia di Mata Dunia: Ada Macan Asia, Paru-paru Dunia Hingga Negeri Seribu Candi
Sebagaimana diketahui atas donasi dan sumbangang yang dikumpulkan untuk Palestina banyak yang membandingkannya untuk di dalam negeri.
Seperti terhadap donasi yang dikumpulkan oleh Muhammadiyah yang dikomentari untuk lebih mementingkan negeri sendiri.
Namun demikian, hal tersebut dijawab Muhammadiyah dengan data bantuan yang telah disalurkan untuk Indonesia dengan nilai fantastis.
Walaupun demikian, bantuan sumbangan donasi untuk Palestina malah semakin banyak dari berbagai lembaga dan tokoh.
Baca Juga: Pamer Tubuh Berotot Bareng Azka Corbuzier, Deddy Corbuzier: Olahraga Gym Bisa Pendek itu Bulsit
Seperti kumpulan donasi untuk Palestina yang dikumpulkan Buya Yahya yang mencapai lebih dari satu milyar.
Bahkan lebih fantastis lagi yang dikumpulkan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH) yang turut juga kumpulkan donasi.
UAH mampu kumpulkan donasi untuk Palestina lebih dari Rp30 milyar dalam rentan waktu enam hari.***