Nelayan Natuna Gerah, Banyak Kapal Ikan Asing Jarah Hasil Laut Indonesia

8 Juni 2021, 19:10 WIB
Nelayan Natuna Gerah, Banyak Kapal Ikan Asing Jarah Hasil Laut Indonesia /Mantrasukabumi/undercover.id's profile picture undercover.id

MANTRA SUKABUMI - Para nelayan mengeluhkan karena maraknya pelaku illegal fishing.

Ketua Aliansi Nelayan Kabupaten Natuna Herman mengatakan, puluhan kapal ikan asing (KIA) asal Vietnam dan Thailand.

Nelayan asing tersebut makin berani menjarah hasil laut di perairan terluar Indonesia itu.

Baca Juga: Mantan Jubir Gus Dur Sarankan NU Keluar dari Kekuasaan, Edhie Massardi: Diolok-olok Hilang Kehormatan

Baca Juga: Biodata Maria Vania Lengkap 2021, Berikut Agama, Umur, Instagram, Hobi hingga Fakta Menarik

"Seolah-olah dibiarkan saja. Hampir tiap hari ada terus KIA di laut Natuna," ujar Herman sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun @undercover.id pada 8 Juni 2021.

Kemudian Herman mengatakan, kapal nelayan asing tersebut sudah hampir mengelilingi perairan Natuna.

Rata-rata kapal ikan asing berada di sebelah timur dan utara Pulau Natuna.

"Intinya masih masuk wilayah tangkap kita," ujar Herman menambahkan.

Menurut Herman, keberadaan KIA ini sangat merugikan tangkapan nelayan Natuna.

karena dapat merusak biota laut imbas dari penggunaan pukat harimau.

Baca Juga: Gus Yaqut Wacanakan Sertifikasi Dai, Cholil Nafis: Bukan Syarat untuk Bisa Berceramah

Selain itu, kapal-kapal asing itu berkapasitas 50 sampai 100 tonase kotor.

Sementara kapal nelayan lokal hanya berkapasitas 20 sampai 30 tonase kotor.

"Ini juga menyangkut marwah NKRI. Masak kapal asing bebas berkeliaran di laut kita tanpa izin," tutur Herman.

Tidak hanya itu, intimidasi dari nelayan Thailand maupun Vietnam juga sering dialami nelayan Indonesia di Natuna.

Nelayan Natuna Gerah, Banyak Kapal Ikan Asing Jarah Hasil Laut Indonesia undercover.id's profile picture undercover.id

Nelayan lokal kerap dikejar, bahkan nyaris ditabrak oleh kapal asing.

Sebab nelayan asing itu merasa terganggu dengan aktivitas nelayan lokal.

"Takut menghalangi mereka mau sebar pukat harimau," kata Herman.

Herman mengaku sudah berulang kali melaporkan kejadian ini kepada pemerintah daerah, pemerintah pusat, hingga berbagai pemangku kepentingan terkait.

Baca Juga: Pintu Surga Terbuka Lebar jika Melakukan 7 Amalan Ringan ini, Simak Ulasannya

Namun, ia tidak mengetahui apakah ini ditindaklanjuti atau tidak.

Dia pun tidak menampik bahwa pengawasan oleh pihak berwajib di Laut Natuna sudah maksimal.

menurut Herman, perlu ditingkatkan agar nelayan asing tidak makin merajalela mengeruk kekayaan laut Indonesia.

"Sebenarnya sudah jenuh melapor, nanti ada oknum tertentu yang marah," pungkas Herman.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler