MANTRA SUKABUMI - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar Hasibuan, angkat bicara soal inisiatif M Qodari gaungkan Jokowi 3 periode.
Gus Umar mengungkapkan bahwa dirinya muak melihat sikap ngeyel Qodari yang kekeh dukung Jokowi 3 periode hingga membuat relawan JokPro 2024.
Menurut Gus Umar, ini bukan kali pertama dilakukan oleh Qodari, dulu ia juga pernah mendorong-dorong Ibu Ani Yudhoyono untuk gantikan SBY.
Baca Juga: Tak Perlu Dibentak Apalagi Dipukul, Begini Cara Nasehati Anak agar Nurut pada Orang Tua
Baca Juga: Profil dan Biodata Presiden Jokowi Lengkap Umur Agama dan Penghargaan, Hari Ini Ulang Tahun
Kini usahanya tersebut berulang dengan mengkampanyekan Jokowi 3 periode bersama Prabowo Subianto.
"Dulu juga dia juga yang dorong-dorong Almarhumah Bu Ani supaya maju gantikan SBY. Sekarang dia ulangi lagi kampanye buat Jokowi supaya 3 periode," cuit Gus Umar seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan akun twitter @UmarAlChelsea pada Senin, 21 Juni 2021.
Saking kesalnya, Ia pun memintakan jabatan pada Presiden Jokowi untuk Qodari agar menjadi Stafsus atau Komisaris.
"Nih orang tolong dikasih jabatan Stafsus Presiden atau komisaris pak @jokowi jijik tiap lihat tiap hari ngebacot dimana-mama," ujarnya.
Seperti diketahui, usulan Jokowi dengan Prabowo menjadi ramai setelah digulirkan pengamat politik M Qodari.
Bukan tanpa alasan, menurut Qodari duet Jokowi Prabowo di 2024 adalah untuk persatuan Indonesia.
Dengan demikian, Qodari berharap tidak ada lagi perpecahan kubu antara keduanya.
Qodari lantas membentuk relawan yang dinamai JokPro 2024 yang mengusung Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Baca Juga: Isu Papua Kembali Memanas, Mahfud MD: Pemerintah Sudah Bersenyawa dengan Rakyat Papua
M Qodari mengatakan organisasi itu merupakan wadah dari beberapa pihak yang menyambut baik gagasan tersebut.
"Organisasi ini merupakan wadah dari berbagai pihak yang menyambut ide dan gagasan yang saya lontarkan di beberapa media, pada Februari-Maret 2021," kata Qodari.
Namun Presiden Jokowi sendiri dengan tegas menolak wacana 3 periode yang sempat dilontarkan beberapa pihak.***