dr Eva Chaniago Tegaskan Lockdown Tanpa Subsidi Ekonomi, Itu Namanya Pembunuhan Masal

22 Juni 2021, 06:05 WIB
ilustrasi lockdown | /Freepik/@zaie/

 

MANTRA SUKABUMI - dr. Eva Sri Diana Chaniago atau Eva Chaniago kritisi soal saran lockdown Profesor Zubairi Djoerban.

dr Eva Chaniago berharap jika pemerintah akan melakukan lockdown tentunya harus berprikemanusiaan.

Hal tersebut diungkapkan dr Eva Chaniago melalui akun twitter pribadinya.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

"Lockdown yang berperikemanusiaan tentunya," cuit dr Eva Chaniago seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @__Sridiana_3va pada Selasa, 22 Juni 2021.

Sebab kata dr Eva, jika lockdown tanpa subsidi ekonomi, itu namanya pembunuhan massal.

"Bukan lockdown tanpa subsidi ekonomi, itu namanya pembunuhan massal," tegasnya.

Beberapa minggu terakhir ini memang lonjakan kasus Covid-19 Indonesia tengah menggila.

Sehingga Profesor Zubairi Djoerban menyarankan agar pemerintah menarik rem darurat atau lockdown untuk dua minggu kedepan.

Menurut Prof Zubairi untuk kondisi saat ini lockdown adalah tindakan yang lebih bijaksana.

"Saran saya. Lebih bijaksana bagi Indonesia untuk terapkan lockdown selama dua minggu," tulisnya seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @ProfesorZubairi pada Senin, 21 Juni 2021.

Prof Zubairi menjelaskan bahwa tujuan lockdown adalah untuk memperlambat penyebaran dan pemerataan kurva.

Baca Juga: Pesan Terakhir Ustad Tengku Zulkarnain Isyaratkan Kepergiannya, dr Eva Chaniago Tak Kuasa Menahan Tangis

Tak hanya itu, lockdown juga bertujuan menyelamatkan fasilitas kesehatan dan yang paling penting tentunya menahan situasi pandemi yang akan membahayakan lebih banyak nyawa.

"Untuk apa? Memperlambat penyebaran, meratakan kurva, menyelamatkan fasilitas kesehatan, dan yang pamungkas: menahan situasi pandemi jadi ekstrem yang akan membahayakan lebih banyak nyawa," tandasnya.

Sebelumnya, Koalisi Warga Lapor vid-19 juga mengirim surat terbuka pada Presiden Jokowi terkait situasi pandemi Covid-19 yang semakin genting.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler