MANTRA SUKABUMI - Ekonom senior Rizal Ramli dikenal sebagai pengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat.
Rizal Ramli juga dikenal berani karena saat berbicara dia sampaikan apa adanya, hingga dikenal dengan istilah 'kepret'.
Siap sebenarnya Rizal Ramli yang pernah menjadi menteri di era Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi), berikut biodata dan profil lengkap mulai umur, agama, hingga karirnya.
Baca Juga: Denny Siregar Kumpulkan Donasi Hingga 24 Miliar, Husin Alwi Hingga Muannas Alaidid Berikan Pujian
Baca Juga: Waspada, Berikut Tanda Kiamat Menurut Pendiri NU, Salah Satunya Munculnya Pemimpin Munafik dan Fasik
Dr. Ir. Rizal Ramli, M.A dilahirkan di Padang, Sumatera Barat pada 10 Desember 1954 silam.
Ayahnya bernama Ramli yang bekerja sebagai wedana atau asisten camat dan ibunya bernama Rabiah yang bekerja sebagai seorang guru.
Pria berusia 66 tahun tersebut diketahui beragama Islam sejak dia dilahirkan hingga saat ini.
Namun pada usia 7 tahun ibunya meninggal dunia, sehingga Rizal Ramli kemudian diurus oleh neneknya di Bogor, Jawa Barat hingga tamat SMA.
Ia kemudian melanjutkan kuliah ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menjadi Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) ITB dari tahun 1976 hingga 1977.
Rizal Ramli menikah dengan seorang perempuan berdarah Jawa bernama Herawati M. Mulyono pada tahun 1982.
Dari istrinya ini Rizal Ramli dikaruniai 3 orang anak, yaitu Dhitta Puti Saraswati, Dipo Satrio, dan Daisy.
Namun pada tahun 2006 istrinya meninggal dunia. Rizal Ramli kemudian menikah lagi dengan Marijani atau Liu Siaw Fung yang merupakan perempuan berdarah Tionghoa.
Keduanya menikah pada tahun 2008, namun Rizal Ramli kemudian ditinggal lagi oleh istri kedua pada tahun 2011.
Rizal Ramli diketahui malang melintang di dunia pemerintahan sejak era Presiden Abdurahman Wahid hingga Presiden Joko Widodo.
Pada tahun 2000 ia pernah menggantikan Jusuf Kalla menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga tahun 2001.
Pada tahun yang sama Rizal Ramli juga diangkat Gus Dur sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Indonesia hingga 12 Juni 2001.
Kemudian setelah itu ia pindah menjadi Menteri Keuangan hingga tanggal 23 Juli 2001.
Terakhir, pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi) Rizal Ramli kemudian dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia.
Ia menjabat kurang lebih sekitar satu tahun mulai 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016.
Rizal Ramli juga diketahui pernah beberapa kali dipercaya sebagai komisaris utama pada BUMN, di antaranya di PT. Semen Gresik dan BNI.
Rizal Ramli dikenal sering melancarkan kritik secara terbuka, terlebih saat menjadi Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengusulkan pembatalan rencana pembelian pesawat baru oleh Kementerian BUMN untuk maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Menurut Rizal Ramli pembelian pesawat baru tersebut adalah kebijakan yang tidak tepat dan memboroskan uang negara.
Tidak hanya itu, dirinya juga kemudian mengkritik proyek pembangunan listrik 35.000 megawatt yang dianggap tidak realistis dan mengatakan bahwa rencana itu adalah proyek ambisius Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang tertunda.
Karena itulah kemudian terjadi kegaduhan dalam kabinet pemerintahan Jokowi - JK hingga akhirnya dirinya diganti.***