MANTRA SUKABUMI - Pakar komunikasi yang juga dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando mengaku dirinya diajak debat terbuka.
Ajakan debat terbuka itu disampaikan Delpedro Marhaen Blok Politik Pelajar melalui sebuah poster.
Menanggapi hal itu, Ade Armando mengaku dirinya siap untuk diajak debat terbuka tersebut.
Saya diundang debat terbuka tentang BEM U. Saya sih oke saja.
Namun Ade memprotes undangan yang tidak ada link zoom serta menyebut dirinya pengajar di Fikom UI
"Tapi kok di undangan tidak ada link zoom? Terus kok saya dibilang pengajar Fikom UI?," lanjutnya.
Tak hanya itu, Ade juga merasa aneh dengan statement pengundang yang akan masuk organisasi CSW jika kalah namun CSW disebut turut mengundang.
"Terus si pendebat bilang kalau kalah dia mau gabung ke organisasi saya, CSW? Terus kok dibilang CSW turut mengundang? Aneh," sindirnya.
Dalam undangan debat terbuka tersebut dijelaskan jika pengundang kalah maka dirinya akan masuk organisasi Civil Societ Watch (CSW).
Namun sebaliknya, jika argumen Ade Armando kalah, dirinya meminta agar Ade Armando berhenti jadi pengajar dan menjadi Buzzer atau Komisaris BUMN.
Ajakan debat terbuka tersebut ramai dikomentari para netizen dari mulai yang mendukung hingga yang meminta Ade tidak menanggapinya.
"Cerdik, mereka mau menang banyak.
kalo kalah dapet kerja.
kalo menang jumawa.
sayang, ini contoh kurangnya integritas thdp apa yg mereka yakini & perjuangkan.
lebih bijak, jika setelah debat mengakui kekeliruannya dan beralih pikir dengan organisasi yg sama," tulis akun @wigyantoro.
"Sy kira tdk perlu di tanggapi biarkan sj nanti warganegara yg menanggapi nya. Maaf kita sesama dosen buka. Level kita menanggapi mrk mahasiswa yg baru lulus smu," tulis akun @WahabWahabbb911.
"Hasilnya akan menjadi DEBAT WARUNG KOPI. Kenapa?
Apa mungkin diskusi akan berjalan secara akademis & ilmiah, jika yg membuat undangan 'belum bisa & tidak mampu' membuat undangan secara tepat?
Silahkan browse & cari apakah UI memiliki FAKULTAS BARU ?," tulis akun @Aledhean.***