Moeldoko Aktif Promosi Ivermectin, Epidemiolog UI: Harusnya Promosikan 3M, Kok Jadi Salesman Obat?

29 Juni 2021, 19:40 WIB
Moeldoko Aktif Promosi Ivermectin, Epidemiolog UI: Harusnya Promosikan 3M, Kok Jadi Salesman Obat? ./ /Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay/

 

MANTRA SUKABUMI - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono sindir Moeldoko yang aktif mengiklankan Ivermectin.

Menurut Epidemiolog UI tersebut, lebih baik Moeldoko mempromosikan protokol kesehatan 3M dibanding Ivermectin.

Tanggapan soal promosi Ivermectin oleh Moeldoko ini, dipaparkan Epidemiolog UI Pandu Riono melalui akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

"Seharusnya promosikan pakai masker dan perilaku lain dalam paket 3M," tulisnya dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan @drptiono1 pada 29 Juni 2021.

Ia menambahkan, protokol kesehatan 3M bisa membantu meminimalisir penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"3M sebagai perilaku yang perlu dilakukan penduduk agar menekan lonjakan kasus yang semakin menggila," tambahnya.

Epidemiolog UI itu pun mempertanyakan sikap Moeldoko, yang selalu mempromosikan Ivermectin.

"Kok jadi salesman obat sih pak Moeldoko?" cuit Pandu Riono.

Dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA, sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin uji klinis terhadap Ivermectin.

Baca Juga: Politisi Ini Sebut Presiden Jokowi Tidak Berwibawa Karena Ulah Kepala Staf Presiden Moeldoko

Izin uji klinis untuk Ivermectin tersebut langsung disampaikan oleh Penny Lukito selaku Kepala BPOM pada Senin, 28 Juni 2021.

Penny Lukito mengatakan, pihaknya menyetujui uji klinik penggunaan Ivermectin untuk pengobatan COVID-19

Lalu Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan, bahwa BUMN farmasi bersiap untuk memproduksi 4,5 juta Ivermectin jika sudah lolos uji klinik.

Sementara itu, Ketua Umum HKTI, Moeldoko kerap mempromosikan obat tersebut dengan mengklaim Ivermectin terbukti manjur.

Dirinya kemudian menyinggung pernyataan ahli yang mengatakan, bahwa Ivermectin menimbulkan risiko fatal seperti meninggal dunia.

Moeldoko mengatakan, pernyataan dari ahli terkait Ivermectin tersebut tidaklah bijak.***

 

 

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler