Teddy Gusnaidi Sindir HMI yang Minta Jokowi Turun: Ketua BEM UI Viral, Dia Ikutan Tapi Gak Bakal Dapat Apa-apa

30 Juni 2021, 08:04 WIB
Teddy Gusnaidi komentari HMI yang minta Presiden Jokowi turun /Instagram/@teddygusnaidi

MANTRA SUKABUMI - Mantan Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi memberikan sindiran kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Sindiran itu terkait pernyataan HMI yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengundurkan diri.

Teddy memberikan sindiran dengan perjalanan artis Mpok Alpa yang kemudian viral kemudian ada yang ikut-ikutan bergaya seperti Mpok Alpa namun tak laku.

Baca Juga: Minta Pendukung Jokowi Santai Soal BEM UI, Ferdinand Hutahaean Serang Tokoh NU Ini: Tidak Ada yang Takut

Baca Juga: Dipuji Netizen Miliki Body Goals, Istri Jerinx SID Nora Alexandra Tak Segan Akui Telah Lakukan Operasi Plastik

"Mpok alpa viral dan jadi artis, karena video lucunya. Setelah itu muncul video ikut-ikutan gaya mpok alpa, tapi jadinya gak lucu & gak viral," tulis Teddy di akun Twitter pribadinya.

Begitu juga lanjut Teddy, apa yang dilakukan Ketua HMI hanya ikut-ikutan setelah melihat BEM UI menjadi viral.

Namun Teddy menegaskan mereka sama sekali tidak akan menjadi apa-apa karena hanya ikut-ikutan.

"Nah yg begini sama, melihat ketua BEM UI viral, dia ikut-ikutan pengen viral juga. Sayangnya kalau ikut-ikutan gak bakal jadi apa-apa," lanjutnya.

Seperti diketahui sebelumnya, HMI memanggil masyarakat Indonesia untuk melakukan revolusi dan membentuk pemerintahan sementara.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Ketua Umum PB HMI MPO, Affandhy Ismail melalui akun Instagram-nya, @affandhy.ismail.

“HMI bersama rakyat memanggil revolusi Indonesia 2021. Jokowi harus turun. Rakyat berdaulat bentuk pemerintahan sementara. Selamatkan demokrasi Indonesia untuk Indonesia menang,” tulisnya.

Baca Juga: Ferdinand Sindir Profesor Hukum Tata Negara: Dulu Dia Komisaris BUMN, Setelah Dipecat Jadi Youtuber

Ketua Umum HMI MPO itu juga menjelaskan bahwa seruan revolusi untuk menyelamatkan NKRI dari oligarki kekuasaan.

“Selamatkan NKRI dari penjajahan oligarki politik konglomerasi asing dan aseng demi kesejahteraan rakyat indonesia,” katanya.

Tak hanya itu, Affandhy Ismail juga menyatakan dukungan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menyebut Presiden Jokowi The King Of Lip Service.

“Soal label Jokowi sebagai King of Lip Service saya kira itu bisa dibenarkan dengan melihat dan merasakan banyaknya janji-janji politik Jokowi yang sampai saat belum mampu direalisasikan oleh Jokowi, padahal saat ini adalah periode kedua Jokowi menjadi presiden RI,” ungkap Affandhy.

Dia menilai, persoalan multidimensi yang tengah dihadapi oleh bangsa ini semakin memperjelas kegagalan Jokowi sebagai presiden RI setelah memimpin Negara ini lebih kurang tujuh tahun.

“Terutama jika kita melihat masa depan pendidikan, ekonomi, hukum dan kesehatan bangsa kita yang semakin terpuruk dengan salah satu indikasinya adalah di bidang ekonomi yaitu utang luar negeri yang semakin merosot,” pungkasnya.***

Editor: Andriana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler