Biografi Ruhut Sitompul dan Rangkuman Pernyataan Kontroversial pada Era SBY

6 Juli 2021, 18:14 WIB
Biografi Ruhut Sitompul dan Rangkuman Pernyataan Kontroversial pada Era SBY./ /Antara

MANTRA SUKABUMI - Inilah biografi Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul dan rangkuman Pernyataan - pernyataan Kontroversial pada era Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ruhut Sitompul atau julukan si Poltak raja minyak dari medan ini dikenal vokal dan banyak pernyataan-pernyataannya yang kurang pantas didengar.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada 6 Juli 2021, berikut biografi dan rangkuman pernyataan kontroversial dikalangan politisi.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Biografi

Ruhut Sitompul dilahirkan di Medan 67 tahun yang lalu tepatnya pada 24 Maret 1954.

Dia adalah seorang pengacara, pemeran sinetron sekaligus Politikus Indonesia.

Pertama terjun ke dunia politik pada 1983 sampai 2004, dia menjadi politisi Partai Golkar.

Pada 2004 dia pindah ke Partai Demokrat dan pernah menjadi Ketua DPP Partai Demokrat sampai tahun 2016.

Pada 2016 hingga saat ini dia sebagai politisi Partai PDIP.

Ruhut adalah anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Humala Sitompul dan Surtani Panggabean.

Ruhut menyelesaikan pendidikan akademiknya di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 1979.

 Baca Juga: Biografi Istri Anis Baswedan Gubernur DKI Jakarta, Berikut Profil, Biodata dan Agamanya

Berikut Pernyataan-pernyataan kontroversial Ruhut Sitompul.

Ruhut yang dikenal tak canggung dalam melontarkan kata-kata nya ini kerap menjadi kontroversi seperti:

"Tidak ada kaitannya SBY dan Demokrat dengan aliran dana Bank Century. Kalau ada, potong kuping Ruhut Sitompul," pernyataan ini sewaktu dirinya menjabat sebagai orang kepercayaan presiden era SBY.

"Kalau Ibas terima Rp. 500 Miliar, potong leher saya," pernyataan ini berdekatan dengan pernyataan sebelumnya yakni tentang Bank Century.

"Nggak mungkin oposisi (jadi ketua Pansus). Potong Leher saya. Ya buat apa dong koalisi. Ini kan kasihan rakyat. Ini hanya sinetron politik," pernyataan sebagai Ketua Pansus Hak Angket Century.

"Saya akan menjamin saat Boedi dipanggil tidak datang, Sri Mulyani tidak datang saat dipanggil. Teman-teman bisa panggil saya keluar, rajam saya, cabut nyawa saya," pernyataan ini saat menjamin Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani bila dipanggil oleh Panitia Khusus (Pansus) Bank Century tidak hadir.***

 

 

 

Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler