Indonesia Ambil Alih Posisi India Sebagai Episentrum Covid-19 di Asia, Catat 50 Ribu Kasus Baru

14 Juli 2021, 20:21 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Pexels/Edward Jenner

MANTRA SUKABUMI - Indonesia telah melampaui India sebagai episentrum pandemi Covid-19 bari di Benua Asia.

Peringkat episentrum Covid-19 di Asia yang sebelumnya disematkan kepada India, telah diambil alih usai Indonesia mencatat kasus 40.000 baru 3 hari berturut-turut.

Meskipun populasi penduduk Indonesia hanya seperlima dari India, namun kini Tanah Air mencatat infeksi Covid-19 yang lebih tinggi dari India.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Dilaporkan per Rabu, 12 Juli 2021 Pemerintah Indonesia mencatat 54.517 kasus tambahan, menjadikannya rekor kasus harian terbaru.

Sebelumnya, pada Selasa, 13 Juli 2021 tercatat 47.899 infeksi baru, dan satu hari sebelumnya terdapat 40.427 kasus baru.

Dikutip mantrauskabumi.com dair Asia Nikkei, sementara kasus di India semakin menurung dari 37.154 menjadi 32.906 pada 12 hingga 13 Juli 2021.

Angka tersebut juga memperlihatkan pengujian dan penelusuran Covid-19 yang buruk di Tanah Air.

Diketahui persentase infeksi yang dikonfirmasi dan orang yang diuji, berkisar 30 persen selama seminggu terakhir.

Secara kumulatif, penghitungan kasus Covid-19 di India masih yang tertinggi di Asia dengan 30.946.074 per Rabu ini.

Diikuti oleh Indonesia dengan 2.670.046 total kasus serta 69.210 kematian para hari ini Rabu, 14 Juli 2021.

Namun angka penularan di India terus menurut sejak Mei 2021 lalu, sedangkan gelomabang terburuk di Indonesia belum juga menunjukkan tanda-tanda melambat sejak awal.

Pada Selasa, 13 Juli 2021, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Sadikin mengatakan kapasitan rumah sakit di 12 provinsi untuk pasien Covid-19 sudah melampaui 70 persen.

Sementara itu di Jakarta, tingkat hunian pasien Covid-19 di rumah sakit sudah mendekati 90 persen.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Cara Mudah Tingkatkan Imunitas Tubuh untuk Lawan Covid-19 yang Dicontohkan Nabi

Budi Sadikin menyampaikan, pemerintah sedang mempersiapkan skenario di mana kasus dapat meningkat 30 persen selama dua minggu ke depan.

Langkah antisipasi yang akan diambil pertama adalah mengubah lebih banyak tempat tidur rumah sakit biasa, menjadi fasilitas perawatan untuk Covid-19.

Pemerintah awal tahun ini menetapkan 30 persen dari 400.000 tempat tidur rumah sakit secara nasional, untuk perawatan Covid-19.

Tetapi mereka dengan cepat terisi setelah klaster liburan Idul Fitri pada Mei lalu, dan ketika varian delta yang lebih menular menyebar ke seluruh negeri.

"Secara nasional masih ada (tempat tidur), tetapi kasus di beberapa provinsi sudah sangat tinggi karena wabah varian delta yang tidak merata," ujar Budi Sadikin.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Asia Nikkei

Tags

Terkini

Terpopuler