Mahfud MD Terharu Wafatnya Orang Kaya dan Profesor, Fadli Zon: Harusnya Minta Maaf, Tak Perlu Didramatisir

26 Juli 2021, 16:36 WIB
Mahfud MD Terharu Wafatnya Orang Kaya dan Profesor, Fadli Zon: Harusnya Minta Maaf, Tak Perlu Didramatisir./ /Twitter.com/mohmahfudmd

MANTRA SUKABUMI - Menko Polhukam, Mahfud MD ditegur Fadli Zon karena terharu atas wafatnya orang kaya dan Profesor saat berjuang melawan Covid-19.

Fadli Zon mengatakan hal demikian itu tidak seharusnya dilakukan oleh Mahfud MD,  selaku Menko Polhukam.

Pasalnya, menurut Fadli Zon postingan Mahfud MD selaku pengambil keputusan di pemerintahan itu tak pantas.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Malah seharusnya kata Fadli Zon Mahfud MD harus minta maaf bukan mendramatisir seolah seperti sinetron.

"Harusnya katakan “Mohon maaf ini terjadi”. Twit seperti ini macam reaksi orang di luar pengambil keputusan/pemerintah," cuit Fadli Zon seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @fadlizon pada Senin, 26 Juli 2021.

Dengan postingan Mahfud MD itu malah mempertegas bahwa pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa.

"Malah mempertegas bahwa pemerintah tak bisa berbuat apa-apa atas kejadian itu," tulisnya.

Rakyat seperti disuruh selamatkan diri masing-masinh. Tak perlu didramatisir seperti sinetron Ikatan Cinta," ujarnya.

Sebelummya, Mahfud MD menulis beberapa peristiwa orang kaya dan Profesor yang wafat saat berjuang melawan Covid-19.

"Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jatim meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan," tulis Mahfud MD.

"Ada juga Profesor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kepada yuniornya utk menggunakan satu-satunya oksigen yang tersisa ketika keduanya sama-sama terserang Covid. Sang profesor kemudian wafat," ujarnya.

Selain dikomentari oleh Fadli Zon, postingan Mahfud MD juga banyak mendapat komentar dari para netizen.

Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Cerita Mengharukan Profesor Meninggal Setelah Serahkan Oksigen Untuk juniornya

"Lalu pemerintah ngapain Prof???," tulis @meinovakanita.

"Ini kok semacam pesan yang sama dengan kunjungan Presiden ke apotek ya.. kalau Presiden, orang kaya, profesor kedokteran saja susah dapat obat dan perawatan, gimana nasib rakyat jelata yang tidak punya kekuatan apa2? Ingat pasal 34 dan 27/2 dong Prof.," sambungnya.

"Ada yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Cari untung saat penanganan pandemic ini : Korupsi Bansos, Jualan Vaccine, obat mahal dan bahkan tak ada, oxygen susah," ujar Prof Ali Syarief.***

Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler