Buntut Injak Kepala, Natalius Pigai Minta Presiden Jokowi Lakukan Ini, Salah Satunya Bebaskan Victor Yeimo

29 Juli 2021, 10:43 WIB
Aktivis HAM, Natalius Pigai. /Twitter/@NataliusPigai2/

MANTRA SUKABUMI - Mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai minta Presiden Jokowi lakukan 3 hal.

Hal itu buntut dari kejadian prajurit TNI AU menginjak seorang pria difabel di Merauke beberapa waktu lalu.

Pigai mengatakan dirinya pada saat kejadian langsung menelpon Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Baca Juga: Dahlan Iskan Komentari Sumbangan Sumbangan Keluarga Akidi Tio: Pusing 2 Triliun, Mereka Tampar Konglomerat

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Luhut Kerja Mati-matian Turunkan Angka Kematian: Saya Belajar dari Karir Militer

Natalius Pigai mengapresiasi langkah Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang langsung respon.

"Pd hr kjdn Sy lgsg bcr Pak Moeldoko & Kapolri. Kapolri bantu mitigasi. KSAU & Panglima respn. Sy Apresiasi," ujar Pigai.

Namun Pigai juga meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk melakukan beberapa hal, diantaranya menarik militer dari Papua.

"tgs Presiden: 1. Tarik militer dr Papua," lanjutnya.

Tak hanya itu, Pigai juga meminta Presiden Jokowi untuk meminta pemerintah pusat dan daerah segera mengembalikan 56 ribu pengungsi di Nduga, Puncak, dan Intan.

Baca Juga: Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai Minta Mensos Risma Dihukum: Kecuali Jika Jokowi Pelihara Rasisme

Lebih lanjut, Natalius Pigai juga meminta agar Presiden Jokowi memerintahkan untuk membebaskan Victor Yeimo.

"2. Pempus & Pemda kembalikan 56 Rb pengungsi di Nduga, Puncak & Intan. 3. Bebaskan Victor Yeimo. @jokowi," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memerintahkan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU), Marsekal Fadjar Prasetyo untuk mencopot Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Johanes Abraham Dimara di Merauke, Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto.

Selain Danlanud, Panglima TNI juga meminta untuk mencopot Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Lanud Merauke.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyampaikan permohonan maaf.

Permohonan maaf disampaikan KSAU setelah dua oknum anggotanya terlihat menginjak kepala pria berkulit hitam di Merauke.

Baca Juga: Mantan Menteri dan Gubernur Hingga Pengusaha Tidak Ada yang Kenal Akidi Tio, Dahlan Iskan: Luar Biasa

Marsekal Fadjar mengatakan dirinya meminta maaf kepada seluruh warga Papua dan korban.

Tak hanya KASAU, permintaan maaf juga disampaikan Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah.

Kadispenau mengatakan jika kedua oknum anggota Pomau Lanud Merauke itu kini sudah ditahan.

Proses penyidikan sedang dilakukan oleh Pomau Lanud Merauke dan dalam pengawasan Komandan Lanud J.A Dimara Merauke.

Menurut Kadispenau, TNI AU tidak segan-segan akan menghukum sesuai tingkat kesalahannya.

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan insiden kesalahpahaman antara oknum anggotanya dengan seseorang yang kemudian diinjak kepalanya.

Baca Juga: Viral, Seorang Kakek Rela Mengayuh Sepeda Sejauh 15 Km Demi Ikut Vaksin Hingga Kakinya Sakit dan Kelelahan

Menurutnya, insiden itu diawali oleh keributan seorang warga yang diduga mabuk dengan pemilik warung.

Pria yang diduga mabuk tersebut diduga melakukan pemerasan terhadap pedagang bubur ayam.

Kedua oknum TNI AU tersebut kemudian menjatuhkan pria tersebut ke lantai trotoar di depan warung bubur ayam.

Tak hanya itu, kepala pria tersebut juga diinjak dengan menggunakan sepatu Lars PDL TNI.

Seperti diberitakan, aksi dua oknum TNI AU menginjak seorang pria terekam video amatir warga sehingga viral di media sosial.

Baca Juga: Saling Lempar Soal Insentif Nakes Hingga Mau Dipotong 90 Persen, Tokoh NU Gus Nadir: Zalim

Video berdurasi 1 menit 21 detik itu mendapatkan banyak sekali kecaman dari para tokoh dan netizen, diantaranya Natalius Pigai dan Ernest Prakasa.

Terlebih, pria yang diamankan tersebut diduga merupakan seorang warga asli Papua yang memiliki kelainan tuna wicara.***

Editor: Andriana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler