Sering Terlupakan, Najwa Shihab Ungkap Sisi Lain Proklamator Ini: Kembalikan Uang Negara Sisa Pengobatan

13 Agustus 2021, 04:54 WIB
Najwa Shihab ungkap sosok Bung Hatta yang tidak banyak diketahui publik /Instagram/@najwashihab

MANTRA SUKABUMI - Salah satu proklamator kemerdekaan Republik Indonesia Drs Mohammad Hatta lahir pada 12 Agustus 1902.

Salah satu presenter cantik Najwa Shihab melalui unggahan di akun Instagram pribadinya mengungkap sisi lain sang proklamator kemerdekaan yang sering terlupakan ini.

Najwa Shihab bahkan mengungkapkan jika Bung Hatta panggilan Mohammad Hatta sempat menolak pengobatan yang menggunakan uang negara.

Baca Juga: Biodata dan Profil Bung Hatta Proklamator Kemerdekaan Indonesia Lengkap Umur Agama dan Kiprahnya

Baca Juga: Anak Presiden Jokowi Sampaikan Kabar Duka, Gibran Rakabuming Raka: Indonesia Kehilangan Tokoh Berpengaruh

Menurut putri ahli tafsir Quraish Shihab itu, pada tahun 1960an, Bung Hatta mengalami sakit yang cukup serius.

Kendati secara politik Bung Hatta adalah pengkritiknya yang paling tajam, namun Bung Karno tetap memperhatikan kesehatan koleganya itu.

Ia mendesak Hatta agar mau berobat ke luar negeri dengan fasilitas negara. Akhirnya Bung Hatta bersedia berobat ke Swedia dengan tanggungan negara.

"Sepulangnya dari Eropa, Bung Hatta mengembalikan uang pengobatan dari negara yang masih tersisa," beber Najwa Shihab.

Najwa Shihab juga menceritakan kisah Bunga Hatta yang ingin memiliki sepatu Bally namun hingga wafat tidak pernah kesampaian.

Baca Juga: Mbah Mijan Ungkap Misteri Kemunculan Kera Putih di Bali dan Ribuan Ikan Melompat di Banyuwangi

"Rasanya saya tidak perlu mengulang lagi cerita Bung Hatta dengan sepatu Bally. Sepatu yang sangat diinginkan Bung Hatta, yang iklannya digunting dan disimpan di laci, namun sampai wafatnya tak pernah kesampaian dimiliki," kenangnya.

Tak hanya itu, Najwa juga menceritakan jika Bung Hatta naik haji pun dari uang hasil menabung pada 1952, padahal saat itu ia masih Wakil Presiden.

Bung Karno tentu saja menawarkan fasilitas negara, termasuk pesawat khusus, karena status Hatta sebagai wakil presiden.

Namun Hatta menolak. Uangnya dari mana? Sebagian dari honorarium menulis buku.

"Mengapa ia menolak? Sebab baginya soal ibadah adalah perkara personal antara manusia dengan Tuhan-nya. Dan ia ingin menjadi tamu Allah di Mekkah sebagai pribadi, sebagai Hatta, bukan sebagai wakil presiden," ungkap Najwa Shihab.

Pada sisi lain, kendati kesulitan ekonomi pasca pensiun, namun Bung Hatta menolak menerima berbagai jabatan bergengsi dengan gaji signifikan. Alasannya dirinya tak mau mengalami conflict of interest.

Baca Juga: Tasnya Belum Ketemu, Doni Salmanan Kini Justru Bertemu dengan Bambang Soesatyo Ketua MPR RI: Gak Nyangka

"Mengapa kita patut membicarakan lagi Bung Hatta? karena politik Indonesia kian jauh dari hidup yang sederhana.

"Uang jadi prasyarat memenangkan pertarungan, politik berbiaya tinggi yang pelan-pelan menghancurkan.

"Korupsi telanjur menggerakkan kehidupan politik, uang negara jadi bancakan yang penuh intrik," beber Najwa.

Lebih lanjut Najwa Shihab mengatakan sangat langka politikus yang hidup apa adanya, asketisme nyaris punah dari kamus pejabat negara.

Keugaharian malah rentan dianggap pencitraan, karena kepura-puraan kadung dianggap kewajaran.

"Selamat ulang tahun Bung Hatta. Selamanya, engkau akan jadi teladan bagi mereka yang menolak diperbudak harta dan jabatan," pungkasnya.***

Editor: Andriana

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler