Sejarah Singkat Hari Santri 22 Oktober, Berikut Logo dan Tema HSN 2021 Terbaru Lengkap Filosofi dan Makna

20 Oktober 2021, 11:25 WIB
Sejarah Singkat Hari Santri 22 Oktober, Berikut Logo dan Tema HSN 2021 Terbaru Lengkap Filosofi dan Makna /Freepik/Freepik

 

MANTRA SUKABUMI - Meriahkan Hari Santri Nasional dengan memberikan ucapan dan semangat pada para santri di seluruh Indonesia.

Sebagai santri mesti mengetahui, latar belakang Hari Santri yang selalu diperingati setiap 22 Oktober, artikel ini akan memberi tahu anda mengenai sejarah singkat HSN 2021.

Hari Santri tahun ini jatuh pada hari Jumat, 22 Oktober 2021, ketahui sejarah singkat Hari Santri dan Logo serta Tema terbaru HSN 2021 lengkap filosofi dan maknanya.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Dilansir mantrasikabumi.com dari nu.or.id pada Rabu, 20 Oktober 2021, simak sejarah singkat Hari Santri berikut logo dan tema terbaru HSN 2021.

Resolusi Jihad NU yang kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional pada 22 Oktober mampu menggelorakan semangat arek Suroboyo pada pertempuran 10 November 1945

Untuk menghargai peran santri dan ulama pada Resolusi Jihan NU dan pertempuran 10 November 1945. Presiden Jokowi menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Untuk mengetahui sejarah dan latar belakang penetapan Hari Santri Nasional, silahkan simak catatan sejarah berikut.

Baca Juga: 15 Jenis Tanaman Hias untuk Penghias Rumah, Bonsai Salah Satunya

Presiden Soekarno dihadapkan pada situasi pelik. Saat bangsanya yang baru berdiri belum genap dua bulan sudah dirongrong kembali oleh kedatangan penjajah.

Tentara sekutu di bawah Komando Inggris yang diboncengi Netherlands Indies Civil Administration (NICA) akan datang mengambil alih kekuasaan dari Jepang.

Beberapa hari sebelum berkobar perang rakyat Surabaya melawan tentara Sekutu pada 10 November 1945, Presiden Sukarno menyambangi Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

Ia akan menemui Kiai Haji Hasyim Asy’ari untuk membicarakan keresahannya atas kedatangan tentara sekutu di bawah Komando Inggris yang diboncengi Netherlands Indies Civil Administration (NICA).

Ki Setyo Oetomo Darmadi mengisahkan, adik pahlawan Pasukan Pembela Tanah Air (PETA) Soepriyadi, Bung Karno menemui pemimpin Nahdlatul Ulama (NU) itu ditemani Residen Jawa Timur, Soedirman.

Baca Juga: Gus Baha: Amalkan Doa Ini Setiap Kali Berbuat Salah, Maka Akan Dikabulkan Setiap Doanya

Dalam perjumpaan bersejarah di Pondok Pesantren Tebu Ireng itu, kedua pemimpin membahas situasi politik terkait kedatangan pasukan

 

Sukarno saat itu menyadari bahwa umat Islam merupakan kekuatan yang tidak bisa diremehkan, terlebih KH Hasyim Asy’ari merupakan figur yang sangat disegani para kiai dan santri se-Jawa dan Madura.

Pasukan Sekutu dan NICA mendarat di Tanjung Priok, Jakarta, 29 September 1945. Mereka mendarat menggunakan kapal penjelajah Cumberland yang terdiri dari tiga divisi tentara Sekutu.

Pertama 23th Indian Division, yang dikomandoi Mayor Jenderal D.C. Hawthron untuk Jawa Barat. Kemudian 5th Indian Division di bawah pimpinan Mayor Jenderal E.C. Mansergh untuk Jawa Timur, dan ketiga 26th Indian Division yang berada di bawah komando Jenderal H.M. Chambers untuk daerah Sumatera.

Kedatangan mereka tak lama diikuti oleh kehadiran Gubernur Jenderal Van Mook pada 5 Oktober 1945, bertepatan pada saat terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Kembalinya penjajah ke Tanah Air pada awalnya tak disambut perlawanan yang berarti dari rakyat Indonesia. Kala itu, Ibu Pertiwi masih seumur jagung.

Baca Juga: Sinopsis dan Para Pemeran Series Hari Ini Kenapa Naira Lengkap dengan Jadwal Tayang

Akhirnya, seperti yang disebutkan Ahmad Mansur Suryanegara dalam Api Sejarah Jilid Kedua, dalam Rapat Wakil 2 Daerah (Konsoel 2) Perhimpunan Nahdlatul Ulama seluruh Jawa dan Madura pada 21-22 Oktober 1945 mengajukan 'Resolusi Jihad' pada Pemerintah Republik Indonesia.

Resolusi Jihad itu menyerukan dua agenda sebagai berikut:

Pertama memohon dengan sangat kepada Pemerintah Republik Indonesia supaja menentukan suatu sikap dan tindakan jang njata serta sepadan terhadap usaha-usaha jang akan membahajakan Kemerdekaan dan Agama dan Negara Indonesia terutama terhadap fihak Belanda dan kaki tangannya.

Kedua supaja memerintahkan melandjutkan perjuangan bersifat 'sabilillah' untuk tegaknya Negara Republik Indonesia Merdeka dan Agama Islam.

Resolusi Jihad NU menggelorakan semangat jihad di kalangan umat Islam waktu itu. Para ulama, pemuda serta Barisan Pemberontakan Rakjat Indonesia yang dipimpin Bung Tomo, kemudian berinisiatif membentuk organisasi kesenjataan untuk mendapatkan persenjataan dari bala tentara Jepang.

Suryanegara menerangkan, waktu itu markas-markas Jepang di Bandung, Garut, Surakarta, Yogyakarta, dan Semarang diserang oleh rakyat Indonesia untuk mendapatkan pasokan persenjataan guna melawan Sekutu bersama NICA.

Bahkan Laksamana Shibata Yaichiro, seorang panglima senior Jepang yang memihak kepada Republik Indonesia lebih memilih membukakan pintu gudang persenjataan Jepang kepada para pemuda Indonesia.

Baca Juga: Baca Komik Solo Leveling Chapter 170 Sub Indo: Rune Stone Jin Woo untuk Bertemu Norma Selner

Meskipun pada akhirnya, Laksamana Shibata Yaichiro menyerah ke Belanda namun sebelumnya telah meminta pasukannya untuk menyerahkan semua senjata ke rakyat Indonesia. Tentara Sekutu pun lantas meminta rakyat Indonesia agar menyerahkan seluruh senjata itu kepada pihak Sekutu.

"Namun Bung Tomo beserta Barisan Pemberontakan Rakjat Indonesia memerintahkan agar tak meladeni arahan sekutu tersebut," tulis Mansur Suryanegara dalam bukunya, Api Sejarah Jilid Kedua.

Sementara peringatan Hari Santri 2021 mengusung tema "Santri Siaga Jiwa Raga".

Raga, sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu
Siap Siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.

Siaga Jiwa Raga juga merupakan komitmen seumur hidup santri yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren.

Berikut ini filosofi berbeda dari logo Hari Santri Nasional 2021 yang mencerminkan sejumlah kegiatan ciri khas santri, di antaranya:

1. Logo menggambarkan posisi salat

Filosofinya, para kaum santri senantiasa berserah diri kepada Tuhan sebagai puncak dari kekuatan jiwa dan raga.

Baca Juga: Download Logo Bertema Hari Santri Nasional 2021, Berikut Link Gratis dan Penjelasan Makna dan Filosofi Lengkap

2. Logo menggambarkan posisi sujud

Filosofinya sebagai bentuk ikhtiar dan ketulusan agar pandemi cepat berlalu.

3. Logo menggambarkan dua orang saling menangkupkan tangan.

Filosofinya adalah menunjukkan kebersamaan yang memiliki makna bahwa santri selalu berkolaborasi, bersama dalam suka maupun duka.

4. Logo menggambarkan simbol semangat.

Filosofinya menandakan keyakinan kaum santri bahwa dengan semangat dan kerja keras, segala sesuatu akan tercapai.

5. Logo menggambarkan simbol berbagi.

Filosofinya menunjukkan para santri berbagi untuk sesama dan berbagi untuk Indonesia.

Sementara untuk download logo Hari Santri 2021 format PNG, JPG, dan CDR silakan KLIK DI SINI

Demikian itulah logo dan tema Hari Santri Nasional 2021 yang dapat diakses melalui link yang sudah disediakan.***

Editor: Ajeng R H

Tags

Terkini

Terpopuler