Peringati Hari Ayah Nasional 12 November, Berikut Kata-Kata Mutiara Gus Baha Tentang Tugas Ayah Pada Anak

12 November 2021, 05:57 WIB
Gus Baha dalam sebuah kesempatan pada 2020. /Jurnal Presisi

MANTRA SUKABUMI - Berikut kata-kata mutiara KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha tentang tugas ayah pada anak.

Seperti diketahui, 12 November kini diperingati sebagai Hari Ayah Nasional oleh masyarakat Indonesia.

Gus Baha yang dikenal sebagai pendakwah dalam beberapa kesempatan sering mengungkap peran ayah, tugas, dan juga kewajiban terhadap anaknya.

Baca Juga: Momen Gus Miftah Hadiri Milad Habib Luthfi bin Yahya ke-74: Dulu Hingga Kini Saya Dipanggil Juragan

Baca Juga: Gus Baha: Lakukan Sholat Sunnah 4 Rakaat Sebelum Ashar Niscaya Allah Haramkan Masuk Neraka

Hari Ayah Nasional di Indonesia sendiri mulai pertama kali digelar atau diperingati pada tanggal 12 November 2006.

Hari Ayah Nasional di Indonesiadiprakarsai oleh paguyuban atau organisasi bernama Satu Hati atau organisasi lintas agama dan budaya bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).

Setelah melalui kajian, Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi mendeklarasikan Deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia.

Dan menetapkan 12 November sebagai peringatan Hari Ayah Nasional tanggal 12 November sebagai Peringatan Hari Ayah Nasional di Balai Kota Solo tahun 2006

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Jumat, 12 November 2021, berikut beberapa kata-kata mutiara Gus Baha tentang ayah.

"Ketika menjadi ayah suatu saat nanti, jangan katakan kepada mereka (anak-anakmu) "pergilah sholat, kalau tidak kamu akan masuk neraka", tapi katakanlah "ayo sholat bersamaku, semoga kita bisa masuk surga bersama-sama".

"Pandanglah anak-anak kita sebagai penerus sujud kepada Allah, penerus mentauhidkan Allah, penerus perjuangan agama Islam, jika demikian berapapun biaya yang dikeluarkan untuk anak pada hakikatnya kita membiayai agama Allah".

Baca Juga: Kisah Gus Baha Diterima Habib Umar bin Hafidz Yaman: Tulisan Tangan Saya Dibaca Hingga Tahu Saya Pelajari

"Jika ingin selamat dunia akhirat, latihlah (anak) mengikuti millah Ibrahim yang hanif, millah Ibrahim itu ialah menganggap anak sebagai aset tauhid".

"Anak dan orang tua yang hubungannya terputus oleh kekafiran, maka putus pula saling mensyafaatinya. Tapi jika tidak terputus oleh kekafiran, maka anak bisa memberi syafaat pada orang tua".

"Hormatilah anakmu, termasuk tata krama Nabi adalah memuliakan anak-anak. Hubungan anak dan orangtua harus nyaman yang diikat oleh kalimat tauhid".

Ojo wani-wani karo anak, ndak kuwalat." - Jangan berani sama anak, nanti kalian bisa celaka".

"Jika kita marah-marah bahkan memukul anak kita, pada hakikatnya kita sedang memarahi diri sendiri dan memukul diri kita sendiri. Kita sedang menyakiti diri kita sendiri".***

Editor: Andriana

Tags

Terkini

Terpopuler