MANTRA SUKABUMI - Arab Saudi kembali membuka kran kuota bagi jemaah umrah Indonesia.
Tentu hal tersebut merupakan kabar gembira bagi umat muslim diseluruh Indonesia, terutama bagi yang akan melaksanakan ibadah umrah.
Informasi tersebut berdasarkan Release Resmi dari Hasil Pertemuan antara pihak Kemenag dan 8 Asosiasi Umrah Haji Nasional.
Baca Juga: Contoh Sikap Sila Kedua Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari, Kunci Jawaban UAS Kelas 4 SD MI K13
Koordinasi dilaksanakan di ruang rapat Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
Serta membahas teknis pemberangkatan umrah sejak pra keberangkatan hingga pemulangan.
Kementerian Agama bersama Asosiasi PPIU telah berkoordinasi untuk mematangkan skema penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah pada masa pandemi Covid-19.
Rapat tersebut dilakukan secara offline diikuti oleh perwakilan dari Asosiasi PPIU yaitu HIMPUH, AMPHURI, ASPHURINDO, KESTHURI, SAPUHI, AMPUH, GAPHURA, dan ASPHURI.
Salah satu keputusan rapat adalah agar segera disusun skema rencana keberangkatan jemaah umrah tahap awal.
Rapat koordinasi tersebut merupakan rapat lanjutan sehari sebelumnya yang digelar secara daring dipimpin oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dari Arab Saudi, Hilman Latief.
Dikutip mantrasukabumi.com dari release resmi Kemenag, Dalam pertemuan rapat tersebut disepakati 9 butir rumusan hasil rapat.
Dan salah satu butir rapat tersebut membahas tentang keberangkatan awal jemaah umrah Indonesia.
Baca Juga: Latihan Soal Uraian dan Kunci Jawaban UAS PAS IPA Kelas 4 SD MI, Sebutkan Contoh Energi Alternatif
Keberangkatan awal umrah sebanyak kurang lebih sebanyak 1.400 jemaah.
Jumlah tersebut yang dibagi dalam 4 penerbangan, yaitu pada tanggal 12, 19, 22, dan 29 Desember 2021.
Selaras dengan kebijakan Umrah “öne gate policy”, peserta rapat sepakat jemaah umrah tahap awal diberangkatkan melalui Bandara Soekarno Hatta.
Kemudian dengan menggunakan Asrama Haji Jakarta sebagai lokasi screening Kesehatan sebelum jemaah berangkat.
Sebelumnya pada Agustus 2020 lalu umroh sempat dibuka, namun harus ditutup kembali lantaran adanya varian virus covid-19 baru.
Kemudian Juli 2021 juga dibuka kembali, hanya saja syaratnya sangat memberatkan Jamaah asal Indonesia, yakni harus di vaksin ke-3 dengan booster vaksin moderna dan juga karantina 14 hari di negara ketiga.***