Hoaks atau Fakta 5.000 Ustaz di Jawa Barat Akan Disuntik COVID-19 sampai Mati?

8 April 2020, 13:49 WIB
Ilustrasi tabung tes berisi sampel darah positif /Pikiran Rakyat Depok/.*(pikiran Rakyat Depok

MANTRA SUKABUMI - Viral tentang informasi 5.000 ustad yang ada di Jawa Barat akan disuntikan virus corona ketubuhnya sampai mati dengan dalih raffid test.

Beredarnya informasi tersebut membuat resah para ustad dan masyarakat Jawa Barat .

Akan tetapi, setelah ditelusuri mengecek kebenaran informasi tersebut ternyata informasi yang menyesatkan pembacanya yang disebut misleading content.

Baca Juga: Mobile Hand Washer, Tempat Cuci Tangan Lebih Efisien Karya Inovasi Anak Bangsa

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-Rakyat-Depok.com dengan judul Cek Fakta: Hoaks 5.000 Ustaz akan Disuntik Corona Sampai Mati, Simak Faktanya.

Jabar Saber Hoaks menjelaskan tentang informasi 5.000 Ustaz di Jawa Barat akan disuntik virus corona sampai mati melalui akun instagram miliknya, @jabarsaberhoaks, Senin (6/4/2020)

Disebutkan, bahwa informasi yang beredar di aplikasi WhatsApp  melalui pesan berantai dengan narasi modus menghabisi ustadz #PatutdidugaGayaPKI.

Baca Juga: Tiongkok Dikabarkan Unjuk Kekuatan Militer disaat Pandemi COVID-19 Menghantui Dunia

Unggahan tersebut ternyata hoaks kalau mengacu pada fakta bahwa 5.000 ustaz se-Jawa Barat akan lakukan rapid test. Hal itu dilakukan Karena ustaz termasuk kategori B, yaitu kelompok masyarakat yang sering dikunjungi banyak orang.

“Rencana itu dipicu berdasar hasil rapid testmassal di Jabar sepekan terakhir yang menunjukkan 667 orang terindikasi positif Covid-19. Seperti yang terjadi di rumah ibadah Lembang Bandung dan Stukpa Sukabumi,” ujar Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Minggu 5 April 2020.

Menurut Uu Ruzhanul Ulum, dalam kelompok tersebut, salah satu anggotanya terinfeksi virus corona sehingga kemungkinkannya cepat menyebar ke orang lain di sekitarnya.

Baca Juga: Simak, Manfaat Mandi Air Garam salah satunya untuk Hilangkan Stres

“Kenyataan seperti itu, kami akan memeriksa 5.000 kiai, ustaz, dan ajengan,” katanya.

“Kiai banyak yang bersalaman, dengan niat memberi penghormatan dan mendapatkan barokah,” ujarnya.

Uu Ruzhanul Ulum juga mengatakan, jika didapati kiai sebagai pimpinan pesantren terpapar virus corona, aktivitas kiai tersebut harus ditindaklanjuti dan dilakukan rapid testdi lingkungan pesantren.

Ditekankan kembali, informasi itu adalahhoaks yang juga mengandung provokasi serta menyesatkan. Sebagai acuannya, sekira 5.000ustaz memang akan menjalani rapid test virus corona.***

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler