Para Ahli Astronom Temukan Lubang Hitam Jaraknya Dekat dengan Bumi Sekira 1.000 Tahun Cahaya

12 Mei 2020, 02:30 WIB
Lubang hitam yang terdekat dengan bumi /BBC

MANTRA SUKABUMI - Para ahli astronomi dalam pencarian telah menemukan lubang hitam yang paling dekat dengan Bumi.

Jaraknya diperkirakan sekitar 1.000 tahun cahaya, atau sekitar 9,5 triliun kilo meter dari Bumi, terletak di rasi bintang Telescopium.

Jarak itu terdengarnya sangat jauh sekali, tetapi jikalau dibandingkan dengan skala alam semesta yang kita ketahui, jarak itu dari Bumi sangat dekat sekali bagaikan kedekatan jarak satu rumah dengan yang lainnya atau tetangga sebelah.

Penelitian ini dipimpin oleh Astronomi dan Astrophysics dari European Southern Observatory, Thomas Rivinius yang dipublikasikan pada Rabu, 6 Mei 2020, sebagaimana dilansir dari situs New Daily.

Baca Juga: Berasa Tidak PSBB, Jalan Raya Siliwangi Palabuhanratu Macet

Pertama kalinya lubang hitam itu telah berhasil tertangkap kamera, disaat ilmuwan mendeteksi ledakan terbesar di alam semesta.

Lubang hitam yang baru ditemukan itu dapat menjadi tautan yang hilang dan diharapkan bisa membantu memecahkan teka-teki dari kosmos Independeb di alam semesta sejak 'Big Bang'

Hingga hujan meteor Eta Aquarids capai puncak Rabu dini hari.

Dilaporkan BBC News, lubang itu merupakan sebuah objek yang memiliki gravitasi yang sangat kuat, sedemikian kuatnya sehingga cahaya dengan mudah tersedot ke dalamnya.

Mereka mengatakan menenukan lubang hitamtersebut saat melihat objek itu berinteraksi dengan sebuah sistem bintang kembar.

Baca Juga: Sejarah Salat Tarawih Dilaksanakan di Rumah pada Zaman Rasulallah ﷺ

Di mana satu bintang mengorbit dekat lubang tersebut, dan satunya mengorbit dengan pasanganya.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat Tasikmalaya.com dengan judul Astronom Temukan Lubang Hitam Berjarak 1.000 Tahun Cahaya dari Bumi, Bagaikan Tetangga Sebelah Rumah

Biasanya, lubang hitam ditemukan dari cara mereka berinteraksi secara liar dengan gas dan debu angkasa yang bertambah dalam bentuk kepingan.

Saat lubang hitam menyobek-nyobek material tersebut, sinar X yang berlimpah akan dipancarkan.

Itulah sinyal berenergi tinggi yang dideteksi oleh teleskop, bukan lubang hitamnya sendiri.

Baca Juga: Umumkan Tambahan Kasus Baru, Tiongkok Hadapi Lanjutan Covid-19

Maka yang terjadi kali ini adalah kasus yang tak biasa. Yaitu lewat gerakan sistem bintang kembar yang dikenal dengan sebutan HR 6819 yang mengungkapkan lubang hitam ini.

"Ini mungkin bisa disebut sebagai lubang hitam gelap, artinya warnanya sungguh-sungguh hitam," ujar Dietrich Baade, ahli astronomi emeritus di European Southern Observatory (ESO) di Garching, Germany.** (Ayunda Lintang Pratiwi/ Pikiran rakyat-Tasikmalaya)

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler