Beredar di Media Sosial, 4 Ton Telur Bansos Pemprov Jabar Busuk, Simak Faktanya

15 Mei 2020, 01:30 WIB
Ilustrasi telur.* /

MANTRA SUKABUMI - Tersiar kabar di media sosial mengenai sebuah artikel yang menjadi perbincangan warganet di media sosial.

Artikel tersebut berjudul "4 Ton Telur Bansos Pemprov Membusuk , DPRD Jabar: Pemprov Jabar Ceroboh"

Kabar tersebut disiarkan pada Minggu (10/5) itu, menyebutkan pendistribusian telur bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Garut tertunda, lantaran terkendala proses pendataan penerima bantuan.

Penundaan itu setidaknya membuat empat ton telur membusuk dan harus diganti dengan yang baru karena terlalu lama tersimpan di gudang Bulog Garut.

Baca Juga: Warga Tapanuli Tengah Dikagetkan dengan Kemunculan 2 Pesawat Tempur F-16 yang Terbang Sangat Rendah

Namun, benarkah empat ton telur untuk bantuan sosial milik Pemprov Jabar itu membusuk?

Setelah ditelusuri mantrasukabumi.com melalui berita Antara news.com "Ridwan Kamil pastikan telur bansos provinsi berkualitas," yang disiarkan pada Senin (11/5).

Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Mohammad Arifin Soedjayana menampik kabar yang menyatakan bahwa telur-telur yang disiapkan untuk bantuan sosial di Garut telah busuk.

Arifin menjelaskan divisi logistik menerapkan prosedur yang ketat agar bantuan yang sampai ke warga tepat mutu, antara lain tidak busuk, tidak berbau, dan tidak kedaluwarsa.

Baca Juga: Pasien Virus Corona di Jawa Timur Terus Bertambah, 72 Orang Diantaranya dari Surabaya

Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Jabar memiliki manajemen penyimpanan yang khusus yaitu telur tidak boleh disimpan lebih dari empat hari di gudang supaya bisa dikonsumsi warga setelah distribusi.

Dengan penerapan standar mutu itu, Arifin menjamin telur-telur yang tersimpan di gudang Bulog Garut maupun di daerah lain Jawa Barat tetap segar dan tidak busuk.

Arifin memastikan belum ada kasus telur yang busuk di tempat penyimpanan atau gudang yang ada di seluruh Jawa Barat.

Kesimpulan bahwa berita tersebut masuk pada kategori berita bohong atau hoaks.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler