Matahari akan Melintas Tepat di Atas Ka'bah, Catat Waktunya

27 Mei 2020, 13:52 WIB
POTRET suasana Ka'bah saat pandemi COVID-19 /Instagram @islamify/.*/@islamify

MANTRA SUKABUMI – Umat Islam di seluruh dunia ketika melaksanakan salat wajib yang lima waktu akan mengarah ke Ka’bah.

Ka’bah menjadi patokan atau kiblat umat Islam yang berada di dalam komplek Masjidil Haram di kota Makah al-Mukarramah, Arab Saudi.

Dalam setiap tahun, ada waktu tertentu ketika posisi matahari berada tepat di atas Ka’bah ketika tengah hari.

Baca Juga: Seorang Bocah Menangis Haru saat Sang Ibu Beri Kejutan Kasih McDonald Pertama Kali Sejak Lockdown

Hal ini seperti dijelaskan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Agus Salim mengatakan matahari akan kembali melintas tepat di atas Ka'bah.

Agus menjelaskan bahwa berdasarkan data astronomi, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah pada Rabu 27 Mei dan Kamis 28 Mei 2020.

“Peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah," ujarnya dalam rilis Kementerian Agama.

Baca Juga: Empat Guru Tewas Tenggelam di Ogan Ilir dalam Perahu Sarat Penumpang

Menurutnya, peristiwa semacam ini dikenal dengan nama Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah.

Artinya, kejadian ini merupakan saat matahari berada tepat di atas Ka'bah, bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

Agus pun mengatakan momentum seperti ini dapat digunakan bagi umat Islam, khususnya di Indonesia, untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya.

Baca Juga: Tersiar Kabar Ustazah Mamah Dedeh Meninggal Dunia, Simak Faktanya

Caranya adalah dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah.

Artikel ini telah terbit sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Kesempatan Cek Arah Kiblat, Matahari akan Kembali Melintas di Atas Ka'bah pada 27 dan 28 Mei 2020."

Agus pun menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhaikan dalam proses verifikasi arah kiblat.

Pertama, pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot atau Bandul.

Baca Juga: Google Maps Dilaporkan Seorang Pria di India Karena Sering Berselisih dengan Sang Istri

Kedua, permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata.

Ketiga, jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.**(Tita Salsabila/PR)

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler