Hadapi Lonjakan Pemudik Jelang Mudik 2022, Begini Persiapan Dishub dari One Way hingga Penambahan Personel

27 April 2022, 15:16 WIB
Hadapi Lonjakan Pemudik Jelang Mudik 2022, Begini Persiapan Dishub dari One Way hingga Penambahan Personel /Tangkapan layar instagram @jalur5

 

MANTRA SUKABUMI - Sejak 5 April lalu, Dishub Jabar mulai memetakan beberapa lokasi yang diprediksi akan dipadati pemudik saat puncak arus mudik Lebaran 2022, salah satunya jalur Nagreg, Kabupaten Garut.

Berdasarkan pemantauan Kementerian Perhubungan melalui hasil survei online mengenai potensi pergerakan orang saat Lebaran 2022, Jawa Barat menduduki urutan ketiga daerah yang menjadi tujuan bagi pemudik.

Adapun jumlah hasil survei tersebut, Kemenhub mencatat, sebanyak 9,5 juta orang atau 17,4 persen masyarakat Indonesia akan mudik ke wilayah Jawa Barat.

Baca Juga: Mengenal Jalur Pansela Non Tol Alternatif Mudik Jabar Jateng yang Menyuguhkan Pemandangan Indah Sukabumi

dengan tujuan kabupaten/kota paling banyak yaitu Kabupaten Bandung sebanyak 1,1 juta orang, Kabupaten Garut 1 juta orang dan Kabupaten Bogor 900 ribu orang.

Sedangkan sisanya 887 ribu orang yang menuju Kabupaten Kebumen dan 869 ribu orang ke Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Dengan puncak arus mudik yang di prediksi akan terjadi pada Kamis esok, Dishub memperkirakan Ada lima titik kemacetan di jalur Selatan Jawa Barat tersebut mulai dari Simpang Susun Cileunyi, Cagak Nagreg, Jl Limbangan, Simpang Tiga Malabong hingga Lingkar Gentong.

Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan yang ekstrem, petugas sudah menyiapkan beberapa skema di Jalur Nagreg yang akan diberlakukan selama masa arus mudik dan balik Lebaran 2022. Apa sajakah itu?

Dilansir mantrasukabumi.com dari laman Kemenhub, berikut beberapa persiapan Dishub dalam menghadapi lonjakan pemudik jelang Mudik 2022 di jalur Nagreg.

1. Penambahan Personel

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, A Koswara, baik kepolisian dan Dishub akan melakukan penambahan personel yang akan mengatakan para angkutan umum yang menyebabkan kemacetan saat puncak arus mudik nanti,

"Kami rencananya akan menambah personel dari kepolisian dan Dishub supaya bisa mengarahkan angkutan umum tidak melakukan pengeteman di jalur tersebut. Semoga bisa menjadi solusi, tapi ini nanti kita akan diskusikan kembali," tutur A Koswara.

Skema penambahan personel ini rencananya akan dilakukan di mulai pintu masuk Jalur Nagreg, tepatnya di Simpang Susun Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Pasalnya, di lokasi tersebut Dishub mendapat temuan adanya terminal bayangan yang malah menimbulkan kemacetan cukup panjang.

Selain itu, petugas akan turut mengimbau para pengemudi angkutan umum supaya tidak berhenti di titik itu karena bisa menghambat laju kendaraan yang lain, dengan cara memasang spanduk imbauan di lokasi yang kerap jadi terminal bayangan tersebut.

Selain di ruas jalan Nagreg, penambahan personel juga dibutuhkan di Jl Limbangan, Garut. Sebab, Dishub telah memetakan jalur ini kerap dipadati pasar tumpah yang terjadi hingga H-1 Lebaran.

"Pasar di sana pada hari biasa hanya sampe pukul 16.00 WIB. Tapi saat Lebaran, itu bisa beroperasi sampai pukul 18.00 WIB. Nah ini juga yang harus dilakukan penambahan personel untuk mengatur lalu lintas," ungkapnya.

2. Penerapan jalur satu arah atau one way

Penerapan jalur satu arah ini akan dilakukan dari mulai Cagak Nagreg hingga menuju Jl Limbangan arah Tasikmalaya.

Jalur ini diketahui kerap menimbulkan kemacetan akibat adanya kegiatan pasar tumpah di beberapa titik, seperti pasar Limbangan.

"One way nanti akan kita lakukan baik itu arus mudik maupun balik. Dipenggal di sebelum arah Sasak Besi, arus berlawanan akan dibelokkan ke dalam ruas jalan Sasak Besi yang nantinya akan tembus melalui Cibatu, Leuwigoong dan keluar di Kadungora," terang A Koswara.

Baca Juga: Antispasi Longsor dan Pohon Tumbang, saat Mudik Lebaran 1443 H atau 2022 M BPBD Kabupaten Siapkan Upaya Ini

3. Menyiapkan jalur alternatif

Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik saat puncak arus mudik nanti, Dishub Jabar telah memetakan sejumlah potensi dan risiko di jalur Nagreg,

dengan membuka beberapa jalur alternatif terutama saat kepadatan kendaraan sudah mulai menumpuk di beberapa titik.

"Ada beberapa cara bertindak sampai ke rekayasa alternatif rute yang sudah kami siapkan jika memang nanti terjadi kepadan kendaraan dengan volume yang sangat panjang," terang A Koswara.

4. Kanalisasi Lalu Lintas

Opsi terakhir yaitu berbentuk kanalisasi arus lalu lintas, dimana Opsi ini akan diberlakukan mulai dari Pasar Limbangan, Garut, Jawa Barat.

Petugas membutuhkan sejumlah alat seperi water barrier atau pembatas jalan di bahu jalan kanan dan kiri agar skema penanganan kepadatan kendaraan pemudik ini bisa sukses dilakukan.

Pasalnya, banyak penyebrang jalan yang bisa mengganggu laju kendaraan menuju arah Tasikmalaya.

"Dengan dipasang barrier bisa meminimalisir masalah tersebut. Kemudian parkir on street di Limbangan dan sekitarnya juga akan kita tanggulangi," tuturnya

Selain itu, petugas juga akan menutup akses jalan-jalan tikus yang mengarah ke jalan arteri di kawasan Limbangan, Garut.

Dimana jalur tersebut kerap menimbulkan persilangan kendaraan yang akhirnya membuat kemacetan yang panjang.

"Nanti ada penutupan akses jalan masuk kecil yang langsung menuju ke jalan arteri, ini akan dilakukan Polres Garut karena prioritas arus lalu lintas itu di jalur arteri yang mengarah ke Malangbong," pungkasnya.

Sementara di Simpang Malangbong, petugas akan melakukan kanalisasi lalu lintas di tengah median jalan tepat di depan Pasar Malangbong.

Di lokasi tersebut rencananya akan dipasang water barrier sehingga kendaraan yang berasal dari arah jalur alternatif Wado harus memutar terlebih dahulu jika hendak bergerak menuju arah Tasikmalaya.

Demikianlah informasi tentang persiapan Dishub dalam menghadapi lonjakan pemudik menjelang puncak arus mudik lebaran 2022.***

Editor: Nahrudin

Tags

Terkini

Terpopuler