Kata Mutiara Gus Baha Tentang Ayah, Cocok Dibagikan Pada Peringatan Hari Ayah Sedunia 2022

19 Juni 2022, 07:29 WIB
Gus Baha jelaskan perliaku anak kecil yang tidak boleh dimarahi. /Instagram @kajian.gusbaha/

MANTRA SUKABUMI - Berikut kata-kata mutiara KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha tentang tugas ayah pada anak.

Seperti diketahui, Hari Ayah Sedunia atau Father's Day diperingati pada hari ini Minggu, 19 Juni 2022.

Hari Ayah Sedunia pertama kali menang pada tanggal 19 Juni 1910 menurut Konvensi Regional Spokane dan Biro Pengunjung.

Baca Juga: Tips Memilih Teman ala Gus Baha: Jangan Berteman dengan Orang yang seperti Ini, Tidak Layak dan Ingkari Fitrah

Sementara di Indonesia, Hari Ayah Nasional diperingati setiap tanggal 12 November.

Gus Baha yang dikenal sebagai pendakwah dalam beberapa kesempatan sering mengungkap peran ayah, tugas, dan juga kewajiban terhadap anaknya.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber Minggu, 19 Juni 2022, berikut beberapa kata mutiara Gus Baha tentang ayah.

"Ketika menjadi ayah suatu saat nanti, jangan katakan kepada mereka (anak-anakmu) "pergilah sholat, kalau tidak kamu akan masuk neraka", tapi katakanlah "ayo sholat bersamaku, semoga kita bisa masuk surga bersama-sama".

Pandanglah anak-anak kita sebagai penerus sujud kepada Allah, penerus mentauhidkan Allah, penerus agama Islam, jika demikianpun biaya yang dikeluarkan untuk hakikatnya kita membiayai agama Allah.

Baca Juga: Hari Ayah Sedunia 2022 Jatuh pada Tanggal 19 Juni, Berikut Sejarah dan Ucapan Selamat Penuh Cinta

"Jika ingin selamat dunia akhirat, latihlah (anak) mengikuti millah Ibrahim yang hanif, millah Ibrahim menganggap menganggap anak sebagai aset tauhid".

"Anak dan orang tua jika terputus oleh kekafiran, maka putus pula saling mensyafaatinya. Tapi tidak terputus oleh kekafiran, maka anak bisa memberi syafaat pada orang tua".

"Hormatilah anakmu, tata krama Nabi adalah memuliakan anak-anak. Hubungan anak dan orangtua harus nyaman yang termasuk dalam kalimat tauhid".

Ojo wani-wani karo anak, ndak kuwalat." - Jangan berani sama anak, nanti kalian bisa celaka".

"Jika kita marah-marah bahkan memukul anak kita, pada hakikatnya kita sedang memarahi diri sendiri dan memukul diri kita sendiri. Kita sedang menyakiti diri kita sendiri".***

Editor: Nahrudin

Tags

Terkini

Terpopuler