MANTRA SUKABUMI - Pasukan khusus dan anti teror Denjaka biasanya dijuluki sebagai Hantu Laut.
Hal tersebut mengingat kemampuan personil Denjaka yang sangat handal dalam menjaga kawasan laut Indonesia dari ancaman atau teror.
Tidak jarang personil Denjaka harus melakukan penyamaran demi menggagalkan sabotase atau pembajakan kapal, misalnya.
Baca Juga: Siap Kawal Jokowi Kunjungan ke Ukraina dan Rusia, Begini Profil Pasukan Denjaka
Berkat kemampuannya itu, setiap prajurit Denjaka diklaim setara dengan 12 prajurit tempur biasa.
Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Sabtu, 25 Juni 2022.
Setiap prajurit Denjaka dibekali kursus penanggulangan antiteror aspek laut.
Seperti hal yang bermaterikan Intelijen, Taktik dan teknik anti-teror, dan anti-sabotase serta dasar-dasar spesialisasi Komando kelautan dan keparaan lanjutan.
Dilanjutkan dengan materi pemeliharaan kecakapan dan peningkatan kemampuan kemahiran kualifikasi Taifib dan Paska.
Pemeliharaan dan peningkatan kemampuan menembak, lari dan berenang, peningkatan kemampuan bela diri, penguasaan taktis dan teknik penetrasi rahasia, darat, laut dan udara.
Baca Juga: Catat, Ada 3 Lokasi Jalan yang akan Ditutup pada Hajatan Malam Puncak HUT DKI Jakarta ke-495 di JIS
Penguasaan taktik dan teknik untuk merebut dan menguasai instalasi di laut, kapal, pelabuhan dan pangkalan dan personel yang disandera di objek vital di laut.
Penguasaan taktik dan teknik operasi klandestin aspek laut, pengetahuan tentang terorisme dan sabotase.
Penjinakan bahan peledak, dan peningkatan kemampuan survival, pelolosan diri, pengendapan, dan ketahanan interogasi.
Kemudian persenjataan untuk mendukung operasi personel Denjaka memang dirahasiakan.
Namun senjata yang biasa dibawa oleh pasukan khusus diantaranya,
- Pistol Mitraliur
- Senapan Serbu
- Senapan Runduk
- Senapan Mesin Ringan
- Pistol
- Pelontar Granat.***