Rumah Rengasdengklok, Ini 9 Tempat Wisata Paling Bersejarah di Masa Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

5 Agustus 2022, 11:50 WIB
Rumah Rengasdengklok merupakan salah satu dari 9 tempat wisata paling bersejarah di masa Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. /*/disparbud.jabarprov.go.id

MANTRA SUKABUMI - Ada banyak sekali tepat paling wisata bersejarah sejarah di masa Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Sedikitnya ada 9 tempat bersejarah sejarah di masa Kemerdekaan Indonesia yang dapat dikunjungi untuk menambah wawasan sejarah, salah satunya Rumah Rengasdengklok.

Dengan mengetahui sejumlah sejarah termasuk tempat atau bangunan di masa Kemerdekaan Indonesia, secara tidak langsung kita ikut serta dalam melestarikan sejarah-sejarah tersebut.

Baca Juga: Link Twibbon HUT Pramuka ke 61 Paling Unik, Siap Bagikan di Media Sosial Facebook dan Instagram

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, berikut 9 tempat wisata paling bersejarah di masa kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

1. Rumah Rengasdengklok

Rumah Rengasdengklok yang terletak di Kampung Bojong Tugu, Kelurahan Rengasdengklok, Kecamatan Rengasdengklok ini sangat bersejarah. 

Rumah ini dipakai sebagai tempat perundingan antara para pemuda yang Soekarni dengan Soekarno – Muhammad Hatta untuk membahas kemerdekaan Indonesia. 

Rumah ini dulunya adalah rumah seorang Tionghoa bernama Babah Djiaw Kie Siong. Sebenarnya rumah dari kayu jati bercat putih dan hijau ini berada di pinggir Sungai Citarum. 

Karena khawatir terkena abrasi sungai, maka rumah dipindahkan 100 meter lebih ke dalam. Kondisi Rumah Rengasdengklok ini masih dipertahankan apa adanya, seperti sebelumnya. 

Baca Juga: 22 Kata-Kata Terbaik Pahlawan Nasional Indonesia, Cocok untuk Caption di Media Sosial Jelang HUT RI ke-77

2. Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Dulunya bangunan ini merupakan tempat kediaman Laksamana Maeda, salah satu orang yang membantu proklamasi kemerdekaan Indonesia. 

Pada 17 Agustus 1945 dini hari, rumah ini disibukkan oleh aktivitas perumusan naskah proklamasi

Museum Perumusan Naskah Proklamasi adalah gedung yang dibangun untuk mengenang peristiwa proses perumusan naskah proklamasi kemerdekaan di Indonesia. 

Ditempatkan di Menteng, di bangunan ini terdapat 4 ruangan yang berisi pameran benda-benda yang dikenakan para tokoh yang hadir dalam perumusan naskah proklamasi.

3. Museum Kebangkitan Nasional

Lokasi ini dulu merupakan gedung sekolah STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Arsten) atau sekolah kedokteran untuk pelajar pribumi yang telah beroperasi sejak Maret 1902.

Karena nilai sejarah yang tinggi, berkaitan dengan kelahiran Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, pada tahun 1948 ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional. 

Selain itu, gedung ini juga merupakan organisasi yang bergerak kebangsaan, yaitu Boedi Oetomo, Trikoro Dharmo (Jong Java), Jong Minahasa, dan Jong Ambon. Namun sejak 1974, gedung ini dijadikan Museum Kebangkitan Nasional. 

Di museum ini terdapat lebih dari 2.000 koleksi bangunan, mebel, jam dinding, gantungan lonceng, perlengkapan kesehatan, pakaian, senjata, foto, lukisan, patung, diorama, peta, dan miniatur. 

Baca Juga: Mudah, Cara Pasang Link Twibbon Hari Pramuka ke-61 Tahun 2022 Bingkai Foto dan Kartu Ucapan Selamat

4. Museum Sumpah Pemuda

Museum ini menjadi tempat melahirkan persetujuan Indonesia, yaitu berbangsa satu, berbahasa satu, dan bertanah air satu. 

Museum Sumpah Pemuda berlokasi di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Jakarta Pusat, gedung dahulunya menjadi tempat tinggal para pelajar. 

Sekarang, gedung ini dikenal dengan nama Gedung Kramat Nomor 106. Di dalam gedung ini, pengunjung dapat melihat patung lilin para tokoh Sumpah Pemuda seperti Muhammad Yamin dan AK Gani. Selain itu, terdapat pula patung lilin pencipta lagu kemerdekaan Indonesia, Wage Rudolf Supratman.

5. Tugu Proklamasi

Tugu Proklamasi berdiri di tanah lapang kompleks Taman Proklamasi di Jalan Proklamasi (dahulunya disebut Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56), Jakarta Pusat. 

Pada kompleks juga terdapat monumen dua patung Soekarno-Hatta berukuran besar yang berdiri berdampingan, mirip dengan dokumentasi foto ketika naskah proklamasi pertama kali dibacakan. 

Di tempat inilah naskah proklamasi kemerdekaan RI dibacakan untuk pertama kalinya oleh Soekarno. 

Dulunya, tempat ini adalah rumah Soekarno tetapi dihancurkan atas permintaan Soekarno pada 1960.

Baca Juga: 20 Inspirasi Ucapan Tema Dirgahayu Republik Indonesia, Cocok untuk Caption Medsos saat Perayaan HUT RI ke 77

6. Gedung Joeang '45

Gedung yang dibangun pada 1920an awalnya adalah hotel yang dikelola oleh keluarga LC Schomper, orang berkebangsaan Belanda yang sudah lama tinggal di Batavia. 

Kemudian pada 1942 gedung ini diambil alih oleh pemuda Indonesia kantor yang dikelola Ganseikanbu Sendenbu (Jawatan Propaganda Jepang). 

Di kantor kabupaten kemudian diadakan program pendidikan politik untuk mendidik pemuda-pemuda Indonesia dan dibiayai oleh pemerintah Jepang.

7. Lawang Sewu (Semarang)

Nama Lawang Sewu tentunya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Gedung bersejarah ini terletak di Semarang, Jawa Tengah. 

Pada masa itu, yaitu sekitar tahun 1904 gedung ini dibangun dan selesai pada tahun 1907.

Lawang Sewu dulunya merupakan kantor untuk Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau yang biasa dikenal sebagai NIS. Gedung ini terletak di Bundaran Tugu Muda.

Pada awalnya, kegiatan administrasi dilakukan di kantor Stasiun Semarang NIS. 

Namun, dengan bertambahnya waktu, peristiwa perkembangan jalur di Semarang menjadi semakin pesat dan bertambahnya kebutuhan akan personil teknis dan tenaga administrasi yang lebih besar sehingga kantor NIS tidak lagi memadai. 

Hal ini yang kemudian membuat Belanda menyewa beberapa bangunan untuk dijadikan kantor NIS. 

Setelah beberapa pertimbangan, akhirnya dibangunlah Lawang Sewu yang akhirnya dijadikan kantor pusat NIS yang luas dan memadai.

Baca Juga: Link Download Logo HUT RI ke 77 Peringatan 17 Agustus 2022, Berikut Tema, Filosofi dan Maknanya

8. Benteng Rotterdam (Makassar)

Benteng Rotterdam atau kerap kali dikenal sebagai Benteng Ujung Pandang merupakan benteng bersejarah peninggalan dari Kerajaan Gowa-Tallo. 

Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh seorang raja yaitu Raja Gowa ke-9. Benteng ini juga menjadi saksi bisu dalam kemerdekaan Bangsa Indonesia dalam melawan Belanda pada masa itu.

Pada mulanya, benteng ini dibangun dengan konstruksi tanah liat, dan baru ketika pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14.

Benteng ini direnovasi ulang dan dibangunan dengan menggunakan bahan konstruksi batu padas yang berasal dari Pegunungan Karst. 

Benteng ini memiliki bentuk yang unik, yaitu alamat penyu yang seperti akan merangkak menuruni laut. 

Hal ini menjadi filosofi tertentu yang dimaknai dengan Kerajaan Gowa yang akan tetap berjaya di laut dan darat. 

Kemudian, Belanda benteng benteng ini dan mengganti namanya menjadi Benteng Fort Rotterdam untuk mengenang daerah kelahiran para penjajah pada masa itu, yaitu Belanda. 

Benteng ini kemudian dijadikan pusat penampungan rempah-rempah daerah Indonesia timur.

Baca Juga: 10 Link Download Spanduk, Banner dan Template HUT RI ke 77 dengan Design Keren dan Kekinian

9. Benteng Vredeburg (Yogyakarta)

Benteng Vredeburg ini berlokasi di Yogyakarta dan sangat erat kaitannya dengan Kasultanan Yogyakarta dan perjuangan masyarakat dalam memerdekakan Indonesia. 

Adapun awal mula pembangun benteng ini adalah diusulkan oleh pihak Belanda. 

Pihak Belanda kemajuan kraton Yogyakarta yang meningkat dan ternyata mereka ingin mengontrol serta menguasai pemerintahan Yogyakarta pada masa itu. 

Belanda kemudian membuat benteng dekat kraton dengan alasan agar dapat menjaga keamanan kraton dan sekitarnya. 

Padahal, benteng tersebut digunakan untuk menjadi tempat agar bisa mengontrol Kraton Yogyakarta dan segala perkembangannya baik itu diluar itu. 

Letak dari benteng ini hanya satu jarak tembak dari kraton dan menghadap ke jalan utama agar Belanda mudah untuk datang, membuat strategi, dan menyerang pihak kraton. 

Sehingga, benteng ini pun dimanfaatkan oleh Belanda untuk berjaga-jaga ketika Kraton akan melakukan penyerangan.

Itulah 9 tempat wisata paling bersejarah di masa kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.***

Editor: Riska Haryani

Tags

Terkini

Terpopuler