Sejarah Hari Masyarakat Adat Internasional atau International Day of The World’s Indigenous People 9 Agustus

8 Agustus 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi simak uraian tentang Sejarah peringatan Hari Masyarakat Adat Sedunia 9 Agustus 2022: lengkap tujuan dan alasan kenapa Hari Masyarakat Adat Sedunia dirayakan. /PIXABAY/@Alexander-strachan

MANTRA SUKABUMI - Hari Masyarakat Adat Internasional dirayakan setiap tanggal 9 Agustus termasuk di tahun 2022 ini jatuh pada hari Selasa besok.

Bagi kalian yang masih asing dengan sejarah Hari Masyarakat Adat Internasional, artikel ini mengulasnya untuk Anda.

International Day of The World’s Indigenous Peoples atau Hari Masyarakat Adat Internasional pada setiap tanggal 9 Agustus ditetapkan oleh PBB.

Baca Juga: Kumpulan Quotes Bermakna dan Ucapan Hari Masyarakat Adat Internasional 9 Agustus 2022

Hal tersebut tertuang dalam resolusi 49/214 berdasarkan putusan Majelis Umum PBB pada 23 Desember 1994.

Penetapan Hari Masyarakat Adat Internasional tanggal 9 Agustus bertujuan untuk melindungi masyarakat adat di seluruh dunia.

Hari Masyarakat Adat Internasional pertama kali diperingati pada tahun 1995.

Dilansir mantrasukabumi.com dari laman un.org pada Senin, 8 Agustus 2022, lebih dari 476 juta masyarakat adat tersebar dihampir 90 negara di dunia.

Di mana 6 persen dari populasi global tersebut hidup dalam kemiskinan, kesehatan yang tidak memadai, diskriminasi, dan akses keadilan yang buruk.

Oleh karena itu, inti dari Agenda 2030 sebagai Pembangunan Berkelanjutan adalah memberantas kemiskinan dari segala bentuk dimensinya.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Masyarakat Adat Internasional 9 Agustus 2022, Desain Keren dan Unik

Itulah sejarah singkat diperingatinya 9 Agustus sebagai Hari Masyarakat Adat Internasional.

Dalam rangka menyambut Hari Masyarakat Adat Internasional,di beberapa negara tradisi yang masih digaungkan, salah satunya tradisi dalam menyambut kelahiran bayi.

Di negara Jepang, tradisi masyarakat adat dalam menyambut kelahiran seorang bayi biasanya tali pusar bayi tersebut akan disimpan disebuah kotak kayu bersama boneka kecil yang memakai pakaian tradisional, yakni kimono.

Menurut kepercayaan masyarakat adat di Jepang, hal tersebut sebagai perekat hubungan antara anak dan ibu. Sepekan kemudian, orang tua dan keluarga akan melakukan upacara pemberian nama untuk bayi tersebut.

Lalu di Indonesia, memiliki beragam tradisi yang berbeda di setiap daerahnya dalam menyambut kelahiran seorang bayi.

Baca Juga: 10 Kata-kata Mutiara tentang Hari Masyarakat Adat Internasional Cocok Buat Caption Medsos

Salah satu contoh tradisi masyarakat Indonesia khususnya di daerah Lampung, ada tradisi yang disebut Ngebuyu.

Ngebuyu merupakan tradisi menyambut kelahiran bayi dengan beras kuning, kemiri, uang dan kembang gula.

Tradisi ini tentu memiliki makna tersendiri bagi masyarakat adat khususnya di daerah Lampung.

Makna beras kuning merupakan saling tolong menolong, kemiri memiliki arti agar anak dijauhkan dari pengaruh buruk, uang sebagai penyambung keluarga, dan kembang gula agar saling menyayangi.

Masih banyak tradisi masyarakat adat yang tentunya di setiap negara akan berbeda, termasuk di Indonesia. ***

Editor: Ahmad Junaedi

Tags

Terkini

Terpopuler