Tanggal 9 Agustus Diperingati Sebagai Tragedi Kelam dalam Sejarah Dunia, Apa Itu?

9 Agustus 2022, 09:45 WIB
Ilustrasi Menjadi sejarah terkelan di dunia, tanggal 9 Agustus siperingati sebagai hari terjadinya pengeboman di Kota Nagasaki, Jepang. /*/Pixabay/CristianIS /

MANTRA SUKABUMI - Setiap tanggal 9 Agustus selalu diperingati sebagai Hari Masyarakat Adat Sedunia.

Namun tahukah Anda? Selain Hari Masyarakat Adat Sedunia, ada satu momen kelam dari peristiwa sejarah dunia yang juga diperingati setiap tanggal 9 Agustus?

Ya, tepat hari ini Selasa, 9 Agustus 2022 menjadi peringatan 77 tahun peristiwa bersejarah yang tidak terlupakan bagi dunia, yaitu dijatuhkannya bom atom di kota Nagasaki, Jepang. Bahkan dampaknya hingga ke Indonesia.

Baca Juga: 9 Agustus Diperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, Hari Masyarakat Adat Nasional Kapan?

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Selasa, 9 Agustus 2022, setiap tahunnya, Jepang menggelar upacara untuk memperingati hari dijatuhkannya bom atom di kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945.

Dimana saat itu Amerika Serikat (AS) menyerang Kota Nagasaki dengan menjatuhkan bom atom dari pesawat pengebom B-29 ke salah satu pelabuhan terbesar di Jepang kala itu.

Nagasaki merupakan kota terpenting pada saat Perang Dunia II, yang mana merupakan sebuah pukulan telak bagi Jepang setelah pada 6 Agustus 1945, bom atom juga menewaskan puluhan ribu orang di Hiroshima

Dua kota itu jadi target sekutu karena merupakan pusat industri di Negeri Matahari Terbit.

Sebenarnya saat itu Jepang sudah melemah dan berada di ambang kekalahan, namun tak kunjung mengibarkan bendera putih.

Baca Juga: Sejarah Hari Masyarakat Adat Internasional atau International Day of The World’s Indigenous People 9 Agustus

Ketika perang Eropa berakhir pada 7 Mei 1945, pihak sekutu meminta Jepang untuk menyerah selambat-lambatnya pada 28 Juli 1945, namun tenggat waktu itu lewat dan Jepang urung menyerah.

Pada pagi 6 Agustus 1945, pukul 08.15 waktu Jepang, pesawat AS jenis B-29 yang diberinama Enola Gay menjatuhkan sebuah bom atom di Hiroshima.

'Little Boy' adalah nama bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan berisikan muatan setara 12.000 – 15.000 ton TNT yang mampu menghancurkan area seluas 13 kilometer persegi.

Meskipun kota Hiroshima sudah babak belur, namun Jepang masih juga enggan menyerah.

Tiga hari kemudian, yaitu pada 9 Agustus 1945, kota Hiroshima telah lebih dulu dibom oleh Amerika Serikat (AS) pukul 11.02 waktu setempat, satu lagi bom atom dijatuhkan ke kota Nagasaki.

Bom kedua ini diberi nama “Fat Man” yang merupakan bom plutonium jenis implosi.

Baca Juga: 9 Agustus 2022 Diperingati Hari Masyarakat Adat Internasional, Ini Sejarah Singkatnya

Dampak dari kedua peristiwa bom atom ini dirasakan cukup panjang bagi warga Jepang, dimana ini merupakan pertama kali dan satu-satunya peristiwa digunakannya senjata nuklir dalam masa perang sepanjang sejarah.

Dalam waktu dua sampai empat bulan pertama setelah pengeboman terjadi, korban tewas diperkirakan sejumlah 90.000 – 146.000 orang di kota Hiroshima dan 39.000 – 80.000 orang di Nagasaki.

Sekitar setengah dari korban jiwa langsung tewas pada hari pertama pengeboman, sedangkan korban lainnya tewas beberapa bulan setelah pengeboman.

Umumnya mereka tewas karena luka bakar, radiasi, cedera, dan kekurangan gizi. Sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil.

Setelah bom kedua ini juga memporak-porandakan kota Nagasaki, akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat pada 15 Agustus 1945.

Sebenarnya, ketegangan atara Jepang dan AS telah bermula sejak beberapa decade sebelum perang Dunia II.

Baca Juga: Kumpulan Quotes Bermakna dan Ucapan Hari Masyarakat Adat Internasional 9 Agustus 2022

Menurut kutipan Evening Standard, pendudukan China timur oleh Jepang telah membuat perang bagi kedua negara pada 1937.

Kemudian AS dan negara-negara barat lain menghentikan ekspor bahan-bahan penting ke Jepang untuk mencegah ekspansi lebih lanjut.

Jepang menganggap langkah AS dan negara-negara barat lain sebagai tindakan agresif dan kemudian melancarkan serangan ke pangkalan udara AS Pearl Harbour di Hawaii pada 7 Desember 1941 yang menewaskan 2.403 tentara AS saat itu.

Serangan itu dianggap sebagai kejahatan perang, karena tanpa pemberitahuan dan dilakukan saat terjadi pembicaraan damai. Kemudian kedua negara pun akhirnya menyatakan perang.

Selain menjadi peristiwa penting dalam geopolitik dan sejarah dunia, peristiwa ini juga memiliki arti penting bagi Indonesia, dimana hanya dua hari setelah Jepang menyerah kalah,

Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Selain faktor perjuangan internal, tentunya faktor eksternal juga mendorong kemerdekaan Indonesia.

Sebenarnya, Jepang masih berusaha menutup-nutupi kekalahannya pada Indonesia pasca pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Masyarakat Adat Internasional 9 Agustus 2022, Dapatkan Twibbon Gratis Disini

Namun kabar kekalahan Jepang terdengar juga oleh salah satu tokoh muda Indonesia, yaitu Sutan Sjahrir.

Begitu mengetahui Jepang telah kalah dalam perang Dunia II, Sutan Sjahrir mendesak Sukarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Pada awalnya Sukarno dan Hatta tidak langsung menyanggupi permintaan golongan muda karena masih menunggu hasil keputusan sidang PPKI.

Kemudian para pemuda membawa Sukarno dan Hatta dengan tujuan mengasingkan mereka dari pengaruh Jepang.

Ketika berada di Rengasdengklol, Sukarno dan Hatta lantas dibujuk untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, selambat-lambatnya pada 17 Agustus 1945.

Akhirnya perjuangan membuahkan hasil, Sukarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Demikianlah informasi singkat mengenai sejarah 9 Agustus yang diperingati sebagai peringatan 77 tahun tragedi hari dijatuhkannya bom atom di kota Nagasaki.***

Editor: Riska Haryani

Tags

Terkini

Terpopuler