Geram, Ketua KNPI Semprot Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, Haris Pertama: Diam Saja Kau

9 Agustus 2022, 13:55 WIB
Ketum KNPI Haris Pertama protes syarat yang dikatakan Luhut Pandjaitan saat salat tarawih di masjid /Twitter @knpiharis

MANTRA SUKABUMI - Haris Pertama merasa geram dan menyemprot Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.

Haris Pertama yang juga menjabat sebagai Ketua KNPI Pusat menyebut Choirul Anam sering membuat pernyataan yang bertolak belakang dengan fakta.

Haris Pertama menyebut Choirul Anam sok pintar dan sering blunder dengan pernyataannya.

Baca Juga: Info Lokasi Vaksin Booster di Bandung Pertanggal Agustus 2022 Lengkap dengan Jenisnya

Hal tersebut terkait dengan pernyataan Choirul Anam tentang kasus pembunuhan Brigadir J.

" Ini pak Choirul Anam kok sibuk sekali ya??? Sudah sering blunder dalam kasus Brigadir J, masih aja mau sok pintar," cuit Haris Pertama, dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @knpiharis.

Kemudian Haris meminta agar Komisioner Komnas HAM tersebut untuk tidak merecoki kasus yang sedang ditangani oleh tim khusus Polri.

"Sudah lebih baik diam aja kau, biarkan tim khusus bekerja, ga usah kau recoki," ujar Haris.

Choirul Anam berlatar belakang sebagai seorang advokat, dan saat ini menjabat sebagai anggota Komnas HAM, yang terpilih untuk periode 2017-2022.

Baca Juga: Buntut Kasus Brigadir J, Haris Pertama Desak Kapolri Periksa Benny Mamoto dan Choirul Anam

Choirul Anam juga merupakan seorang aktivis di Human Rights Working Group atau HRWG.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menjadi sorotan dan disebut tidak transparan saat menjelaskan perkembangan kasus kematian Brigadir J.

Baca Juga: Sebut Agar Citra Polri Positif, Hidayat Nur Wahid Desak Kapolri Usut Tuntas Kasus Ini

video saat Choirul Anam saat melipat kertas hasil investigasi 20 CCTV terkait kematian Brigadir J sebelumnya viral di media sosial.

Saat itu Choirul Anam sedang melakukan konferensi pers terkait perkembangan penyelidikan kasus Brigadir J.

Komisioner Komnas HAM memegang kertas yang berisi catatan penyelidikan yang masih mentah dan harus dianalisa.

Kertas tersebut merupakan rekaman data cell dump yang berisi banyak nomor ponsel warga di sekitar lokasi peristiwa penembakan.***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler