Akibat Alami Gangguan Psikologis, Mahasiswa UGM Meninggal Setelah Terjatuh dari Hotel Lantai 11

10 Oktober 2022, 13:20 WIB
Ilustrasi: Akibat Alami Gangguan Psikologis, Mahasiswa UGM Meninggal Setelah Terjatuh dari Hotel Lantai 11 /PIXABAY/ ValynPi14

MANTRA SUKABUMI - Kabar duka kembali di terjadi dunia pendidikan, tepatnya pada salah satu mahasiswa Fisipol dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pasalnya baru-baru ini beredar sebuah cuitan yang menceritakan salah satu mahasiswa Fisipol UGM yang meninggal dunia usai terjatuh dari lantai 11 di Hotel Porta by Ambarrukmo, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu, 8 Oktober 2022 kemarin.

Berdasarkan cuitan salah satu netizen yang dilihat mantrasukabumi.com dari akun Twitter @FXHarminanto mengungkapkan, mahasiswa UGM berinisial TSR tersebut diduga bunuh diri akibat mengalami psikologis yang tidak baik.

Baca Juga: FIFA Rilis Soundtrack ke-4 Piala Dunia Qatar 2022, Tampilkan Empat Penyanyi Terkenal di Timur Tengah

“Mahasiswa Fisipol UGM melompat dari lantai 11 hotel di Jalan Kolombo Sabtu (8/10/2022) sore tadi" tulis @FXHarminanto.

Ia menambahkan, mahasiswa berinisial TSR tersebut meninggal dunia diusia 18 tahun. Bahkan dari rekam medis di rumah sakit, korban saat itu mengalami psikologi yang kurang baik.

Masih 18 tahun, polisi menemukan rekam medis psikologisnya dari rumah sakit. Dia tidak baik2 saja. Semoga aku, kamu, kita bisa lebih aware ketika ada temen tidak baik2 saja ya :(," tambahnya.

Warganet yang mengetahui kejadian ini pun ikut mengirim pesan berduka cita di kolom komentar atas meninggalnya mahasiswa Fisipol UGM yang masih berusia 18 tahun tersebut.

“Turut berduka cita untuk kakaknya,” tulis akun @ar**aafrr

"Jangan lupa check teman mu yg kelihatannya lg menepi yah. Siapa tau dia lg ngerasa sendiri. It suck being lonely. May he rest in peace." Tulis akun @an***rut

Tetapi tak sedikit pula warganet yang menceritakan pengalaman hidupnya yang memiliki kasus yang sama dengan TSR yang mengalami gangguan psikologis namun tidak memiliki seseorang yang bisa ia ajak bicara.

“Mirisnya sangat mau cerita ke temen, temen bukannya malah ngasih solusi malah adu nasib, dahlah emang paling cocok curhat sama yang diatas, betangkan sejadah di sepertiga malam,” tulis akun @alex**asti**an

"Sy pernah berada di posisi seperti ini, dan tdk ada satupun orng yg peduli dgn saya, malah ketika sy bercerita, justru bakal d judge abis abisan + d permalukan." Tulis akun @doe****sy.

Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022: Inilah Sejarah, Tema hingga Cara Memperingatinya

Sementara itu, menurut keterangan Kabag Humas dan Protokol UGM, Dina W Kariodimedjo pun membenarkan bahwa TSR merupakan salah satu mahasiswa Fisipol UGM yang baru saja menjalani masa orientasi mahasiswa baru.

Mendengar kejadian ini, Dina menyerahkan seluruh kasus tersebut kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas apa yang terjadi pada salah satu mahasiswanya.

Disisi lain, menurut keterangan pihak kepolisian, seorang saksi yang merupakan salah satu pegawai hotel mengatakan bahwa dirinya sempat melihat TSR sebelum kejadian naas terjadi.

Akan tetapi, belum ada keterangan lebih lanjut apakah TSR merupakan penyewa kamar atau hanya teman dari salah satu penyewa kamar di hotelnya.

Berdasarkan penyelidikan di TKP, pihak kepolisian menemukan tas TSR yang berisikan kartu identitas (KTP) dan kartu identitas mahasiswa UGM miliknya.

Selain itu, surat keterangan psikolog pun didapatkan dari dalam tasnya. Oleh karena itu, pihak kepolisian baru menetapkan sementara bahwa TSR melakukan hal tersebut karena masalah yang ada dalam dirinya.

Namun, keterangan kepolisian tersebut belum sepenuhnya dipastikan kebenarannya. Sebab penyelidikan lebih lanjut masih dijalankan hingga saat ini.***

Editor: Ade Saepul Akbar

Tags

Terkini

Terpopuler