Eks Penyidik KPK Sarankan Febridiansyah Mundur Sebagai Pengacara Ferdy Sambo, Begini Alasannya

13 Oktober 2022, 09:53 WIB
Mantan Jubir KPK Febridiansyah merasa tidak yakin Ketua KPK Firli Bahuri akan mengusut Korupsi Formula E dan Bisnis PCR. /Tangakpan layar Instagram/ @Febridiansyah.id

 

MANTRA SUKABUMI - Mantan Ketua Wadah pegawai KPK 2018-2021 sekaligus mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menyarankan Febridiansyah mundur sebagai tim pengacara Ferdy Sambo.

Yudi Purnomo Harahap menekankan mantan rekan sejawatnya di Komisi Pemberantasan Korupsi Febridiansyah untuk mundur dari penanganan kasus yang melibatkan Ferdy Sambo.

Menurut Yudi Purnomo Harahap bahwa Febridiansyah selama menjadi tim pengacara Ferdy Sambo hanya memainkan kata kata saja.

Baca Juga: Keren ! Bantah Netizen Nyinyir, Kini Anies Baswedan Beri Bukti Penataan Kampung Bayam

Dan menurutnya tidak ada fakta baru yang disampaikan oleh mantan juru bicara KPK tersebut.

Disebutnya Febridiansyah gagal meyakinkan publik bahwa kasus yang menyeret mantan Kadiv Propam akan semakin terbuka.

"Saya masih berharap dari dulu bahwa uda @febridiansyah mundur saja, biarkan yang lain saja jadi penasehat hukumnya," ujar Yudi Purnomo Harahap, dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @yudiharahap46.

"Kalau stament seperti ini kan permainan kata kata saja tidak ada fakta baru yg bisa meyakinkan masyarakat terkait kasus bisa semakin terbuka dan jelas duduk perkaranya " tutur mantan penyidik KPK tersebut.

Sebelumnya mantan juru bicara KPK Febridiansyah menyatakan turut bergabung dengan tim pembela hukum Ferdy Sambo.

Pada penuturan terbarubya Febri Diansyah mengatakan bahwa rekayasa tembak menembak di Duren Tiga yang dilakukan oleh Ferdy Sambo bertujuan untuk menyelamatkan Bharada Richard Eliezer.

Tujuannya saat itu adalah seolah-olah memang terjadi tembak menembak antara Bharada E dan Brigadir J.

Febridiansyah menyebutkan saat itu Ferdy Sambo panik setelah proses penembakan Brigadir Joshua.

Kemudian Ferdy Sambo mengambil senjata yang berada di pinggang Brigadir Joshua dan  menembak ke arah dinding rumah dinasnya dan seolah-olah ada tembak menembak.

Sebelum peristiwa penembakan terjadi, disebutkan bahwa awalnya Ferdy Sambo memerintahkan Bharada Elliezer untuk menghajar Brigadir J dengan ucapan "Hajar Chad".

Tetapi ucapan tersebut diduga disalah artikan sehingga kemudian Bharada E menembak Brigadir Joshua.***

Editor: Fery Firmansyah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler