Tutupi Kebutuhan Hidup, Driver Ojol Gunakan Layanan Antar Barang untuk Angkut Orang

22 Juni 2020, 17:18 WIB
Ilustrasi para driver ojek online (ojol) tengah beristirahat sambil menunggu order. /- Foto: Seputartangsel.com/ Taufik Hidayat

MANTRA SUKABUMI – Layanan ojek online di Tangerang Selatan (Tangsel) saat ini masih belum bisa beroperasi karena masih dalam aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sehingga hal tersebut membuat para driver ojol kelabakan dalam mencari kebutuhan untuk menutupi kebutuhan keluarganya.

PSBB di Kota Tangerang Selatan yang baru akan berakhir Minggu 28 Juni 2020, itu juga belum bisa dipastikan akan berakhir atau di perpanjang lagi.

Hal tersebut membuat para driver ojol memutarkan otak untuk bisa menutupi kebutuhannya dengan masih menggunakan alat transfortasi yang dimilikinya.

Akhirnya untuk menutupi kebutuhannya mereka bersepakat menggunakan layanan antar barang untuk mengangkut penumpang.

Baca Juga: Heboh, Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS Ungkap Donald Trump Beri Restu Israel Serang Iran

Diketahui, aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangsel saat ini PSBB jilid 5, setelah 4 kali diperpanjang.

Berbeda dengan Jakarta layanan antar penumpang yang sudah kembali tersedia pada aplikasi.  

Dengan demikian, para driver ojek online di Jakarta sudah boleh membawa penumpang.

Namun di Tangerang Selatan, layanan antar penumpang belum muncul di aplikasi.

Akhirnya yang terjadi adalah akal-akalan kreatif tapi nakal tadi, yaitu menggunakan layanan antar barang untuk megangkut penumpang.

Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Seputar Tangsel PRMN dengan judul “ Akal-akalan Driver Ojol dan Penumpang, Layanan Antar Barang untuk Angkut Orang"

Dani, seorang mitra ojol di Tangsel mengaku sering mendapat pesanan layanan antar barang, tetapi begitu di-pick up, ternyata yang dimaksud pemesan adalah untuk mengantar penumpang.

Baca Juga: Beredar Foto Prajurit India Tewas Dimutilasi Tentara Tiongkok saat Bentrok di Perbatasan Galwan

"Saya sering dapat orderan anter barang, ada tulisannya juga barangnya berupa makanan lah, baju lah atau tas gitu, ternyata bukan barang tapi manusia, maksudnya nganter penumpang gitu," ungkap Dani kepada Seputartangsel.com, Sabtu 20 Juni 2020.

Mitra ojol lainnya mengaku serba salah, karena layanan antar penumpang sangat dibutuhkan masyarakat.

"Penumpang butuh angkutan, kami butuh penghasilan," kata mitra yang enggan disebut namanya.

Kesepakatan driver dan penumpang itu bisa terlaksana, karena di jalan juga hampir tidak ada pengawasan dari petugas berwenang.** (Taufik Hidayat/ Seputar Tangsel PRMN)

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler