Pemerintah Akan Lakukan Uji Klinis Vaksin Covid-19, 1.620 Relawan Disiapkan Khusus Warga Bandung

8 Agustus 2020, 13:28 WIB
Ilustrasi relawam uji klinis vaksin Covid-19: Sebanyak 650 orang relawan sudah terdaftar akan ikut serta dalam uji klinis vaksin Covid-19 di Kota Bandung. /PIXABAY/TheDigitalArtist

MANTRA SUKABUMI – Pandemi Covid-19 kian hari terus memakan korban pasien terinfeksi hingga alami peningkatan jumlah.

Di Indonesia sendiri, kasus pasien terkonfirmasi positif terus mengalami peningkatan jumlah.

Karena itu untuk memutus mata rantai penyebaran virus mematikan, Pemerintah Indonesia akan melakukan uji klinis atas hasil temuan vaksin Covid-19 terhadap 1.620 orang relawan untuk jalani uji klinis vaksin tersebut.

Baca Juga: Seorang Wanita Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel Saat Coba Menutup Jendela Rumahnya

Baca Juga: Film BTS 'Break The Silence: The Movie' Akan Tayang di Bioskop Indonesia, Berikut Daftar Bioskopnya

Uji klinis vaksin Covid-19 merupakan hasil kerja sama Bio Farma dengan perusahaan asal China, Sinovac.

“Kriteria yang ikut penelitian harus sehat. Jadi orang itu pasti diperiksa dulu dengan teliti. Periksa darahnya, jantungnya, paru-parunya. Sudah sehat, baru dia bisa ikut penelitian ini,” ungkap Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19, Kusnandi Rusmilv belum lama ini sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari laman RRI.

Kusnandi mengaku yakin dapat memenuhi kuota relawan untuk pengujian, walaupun relawan yang ditargetkan untuk uji coba vaksin virus corona hanya dari warga yang berdomisili dan memiliki identitas asli Kota Bandung.

“Jadi yang dianjurkan dan yang yang akan diterima (relawan vaksin corona) itu yang dari Kota Bandung yang ada kartu penduduk Bandung. Warga Kota Bandung dipilih maksudnya supaya nanti gampang kita memantaunya,” tuturnya.

Baca Juga: Buronan Al-Qaida Seharga 68 Ribu Dolar AS, Akhirnya Tertangkap Pasukan Polisi Anti Teror Turki

Baca Juga: Siapkan Rekening Bank, Berikut Mekanisme Pencairan Bantuan Pegawai Swasta Bergaji di Bawah Rp5 Juta

Dipilihnya warga Bandung, kata Kusnandi, bukan tanpa alasan. Ia beranggapan dalam penelitian uji vaksin virus corona akan memakan waktu lebih dari dua hari, jika mempersilahkan relawan dari luar Kota Bandung maka tidak efisien.

“Ini kan saya katakan bahwa selama ini dia (relawan) akan datang lima kali datang, jadi kalau takutnya nanti selama ini nanti mereka ada keperluan mendadak atau bagaimana jadi sulit,” terangnya.

Kusnandi pun memastikan, proses pendaftaran bagi relawan masih berlanjut selama dua bulan sejak Juli hingga Agustus ini. Karena, tim peneliti masih kekurangan jumlah relawan dari target 1.620 orang.

“Jadi kami sekarang masih membuka pendaftaran selama dua bulan (Juli-Agustus), dan uji klinis akan dimulai nanti tanggal 11 (Agustus) di enam tempat yang sudah kita tentukan,” ujarnya.

Baca Juga: Politik Panas AS Jelang Pemilu, Gedung Putih Tolak Tawaran Demokrat Untuk Kurangi Bantuan Corona

Kesiapan Bio Farma sebagai pembuat vaksin

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penghasil Vaksin Bio Farma terus mempersiapkan diri untuk uji klinis vaksin corona SARS-CoV2 (Covid-19) Sinovac. Penyuntikan vaksin yang diberikan ke dalam tubuh para relawan akan dimulai 11 Agustus 2020.

Terkait hal ini, Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir memastikan Bio Farma akan memproduksi vaksin Covid-19 sebanyak 250 juta dosis per tahun di akhir 2020.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Sabtu 8 Agustus 2020, Antam, Antam Retro, dan UBS

Pernyataan tersebut disampaikan Erick saat meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma untuk memastikan kesiapan uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19 hasil kolaborasi bersama Sinovac di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020).

“Hari ini saya memastikan Bio Farma saat ini sudah siap memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun dan di akhir tahun siap memproduksi 250 juta dosis per tahun,” ungkap Erick dalam keterangannya.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler