Simak, Inilah 6 Perbedaan Pendidikan di Indonesia dan Luar Negeri, Salah Satunya Waktu Belajar

17 Agustus 2020, 08:20 WIB
Ilustrasi belajar di sekolah. /*Pixabay /

MANTRA SUKABUMI - Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak sekaligus memiliki sumber daya manusia yang sangat besar.

Namun begitu, untuk menentukan tinggi rendahnya kualitas SDM yang dimiliki, harus diimbangi dengan kadar pendidikan yang berkualitas. Nah, pertanyaannya sekarang, sudahkah pendidikan di Indonesia memadai?

Berikut adalah perbedaan pendidikan di Indonesia dan luar negeri yang telah dikutip Mantrasukabumi.com dari laman kelaspintar.id pada Senin, 17 Agustus 2020.

Baca Juga: Peringati HUT Kemerdekaan RI Ke-75, Berikut Dalil Kewajiban Cinta Tanah Air

Baca Juga: Nih Buat Pelajar, Berikut 5 Manfaat Ikut Ekskul Paskibra, Salah Satunya Bisa Buat Orangtua Bangga

  1. Pendidikan usia dini

Pendidikan usia dini merupakan hal yang baik untuk melatih perkembangan motorik anak.

Hanya saja di Indonesia pendidikan usia dini yang dimulai sejak usia 4-5 tahun lebih banyak menekankan pada pendidikan belajar, baik belajar menulis maupun berhitung sebagai tuntutan masuk Sekolah Dasar sudah bisa melakukan itu semua saat usia mencapai 7 tahun.

Di Indonesia porsinya lebih banyak belajar daripada bermain dan sudah dibiasakan dengan mengerjakan berbagai pekerjaan rumah.

Sementara, di luar negeri fokus belajar anak di usia dini lebih menekankan pada bermain dan belajar berinteraksi juga bengeksplorasi lingkungan sekitar, sehingga berfokus pada melatih perkembangan motorik anak.

Baca Juga: Ingin Cari Uang Sendiri di Masa Pandemi Corona, Coba Aja Ikuti Program Mahasiswa Jagoan ID

Baca Juga: Mengenal Beberapa Karakter tipe Belajar Seseorang, tipe Audio Salah Satunya

  1. Waktu Belajar

Indonesia memiliki waktu belajar yang sangat padat dan terbilang cukup lama, dimana sebagian besar waktu di siang hari dihabiskan untuk belajar.

Sementara di luar negeri, sebagian besar waktu di siang hari dihabiskan dengan bermain dan belajar berinteraksi dengan lingkungan.

 Waktu belajar di Indonesia secara rutin rata-rata masuk pukul 07.00 pagi hingga 14.30 siang dengan jadwal yang padat dengan pelajaran di kelas.

Beda halnya di luar negeri, pelajaran di kelas rerata dilakukan hanya sebesar 30-40 persen saja, selebihnya adalah waktu bermain dan berinteraksi dengan siswa lainnya di luar kelas sehingga dapat memicu kegembiraan para siswa.

Baca Juga: Ingin Jago Digital, Ikuti Pendaftaran Beasiswa Digitalent Kominfo

Baca Juga: Tips memilih Perguruan Tinggi Swasta, Menentukan Masa Depan dengan Pertimbangan Bijak

Di Indonesia waktu belajar bisa mencapai 7-8 jam, dengan lima hari efektif belajar sehingga dapat memicu para siswa siswa merasa bosan dan tertekan. Sementara di luar negeri jam pelajaran dibatasi sekitar 3-4 jam saja, itu pun porsinya masih besar untuk anak bermain dan berinteraksi.

  1. Tugas dan Pekerjaan Rumah

Di negara-negara yang memiliki rating terbaik atas pendidikannya di Dunia, tidak satupun yang menerapkan pekerjaan rumah sebagai tambahan pelajaran yang dipelajari di rumah.

Di Indonesia, ini justru dianggap sebagai jalan yang efektif untuk mendorong atau mempercepat bahkan menambah pengetahuan anak-anak.

Tentu saja, hal ini membuat anak2 sering tertekan dan bahkan cepat merasa bosan dengan rutinitas kesehariannya.

Baca Juga: Pengumuman! Masyarakat di Seluruh Indonesia Wajib Sikap Sempurna Hari Ini Pukul 10.17 WIB

Baca Juga: Unik, Konvoi Bendera Merah Putih di Bawah Laut Ramaikan HUT Kemerdekaan RI Ke-75

  1. Ujian Akhir Yang Paling Menentukan

Di Indonesia, penentuan kelulusan didasarkan pada ujian akhir yang dilaksanakan serentak secara nasional. Sementara di luar negeri penentuan hasil akhir dilakukan dari akumulasi pembelajaran yang dilakukan dalam keseharian.

Tentu saja, ujian akhir nasional akan menjadi beban tersendiri bagi siswa dan tak jarang siswa yang memiliki prestasi atau juara kelas terpaksa harus gigit jari saat tidak mampu melalui ujian nasional.

  1. Wajib Belajar

Di Indonesia pengenalan pendidikan dilakukan sejak usia dini, sementara di luar negeri pengenalan pendidikan dimulai sejak usia 7 tahun.

Dalam berbagai penelitian menyebutkan masa produktif atau matang pengenalan pendidikan yang paling baik adalah saat usia sudah mencapai 7 tahun.

Baca Juga: Bagaimana Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah, Ini Saran Skenario Mendagri

Baca Juga: Dianggap Gagal dengan Program Pembelajaran Daring, Direktur IPR: Kinerja Nadiem Dinilai tidak Beres

     6. Biaya Pendidikan

Pemerintah memegang peranan penting dalam memberikan pendidikan bagi rakyatnya. Di Indonesia, pendidikan digratiskan hingga pendidikan menengah atas.

Namun demikian, sekolah lanjutan masih terbilang memiliki biaya tinggi. Sementara di luar negeri, pendidikan diberikan secara gratis dan memberikan program makan sehat di sekolah.

Untuk  sekolah lanjutan sebagian besar pemerintahnya memberikan berbagai fasilitas biaya pendidikan yang mudah dan murah bagi yang akabn melanjutkan ke tingkat pendidikan tinggi.

Nah itulah beberapa perbedaan pendidikan di Indonesia dengan luar negeri.**

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler