Viral! Peti Mati Dijadikan Sebagai Peringatan Bahaya Covid-19 di Jakarta

19 Agustus 2020, 17:15 WIB
Peti mati.** /Reuters/ Ajemg Dinar Ulfiana

MANTRA SUKABUMI - Pihak berwenang di ibu kota Indonesia sedang bereksperimen dengan beberapa taktik yang mengejutkan untuk melawan COVID-19, dengan memajang peti mati kosong di persimpangan yang sibuk sebagai pengingat akan bahaya virus yang sangat menular.

Kata-kata "Korban COVID-19" bercat merah pada peti mati yang dipajang di salah satu distrik di Jakarta yang merupakan episentrum wabah virus Corona di Indonesia.

Dikutip mantrasukabumi.com dari CNA, seseorang yang mengenakan pakaian pelindung, masker, dan pelindung wajah, berdiri di dekat peti mati palsu, sementara papan di bawahnya menampilkan angka kematian dan infeksi terbaru di distrik setempat.

Baca Juga: Detik-Detik Kepanikan Rizky Billar Saat Melihat Lesti Kejora Pingsan, Ada Apa?

“Mungkin tindakan yang diambil pimpinan agak ekstrim tapi dengan cara inilah kita berharap bisa membangkitkan kesadaran,” kata Djaharuddin, selaku Camat Mampang Prapatan Jakarta.

Virus corona telah menginfeksi 143.000 orang dan membunuh lebih dari 6.200 orang di Indonesia, yang memiliki tingkat kematian tertinggi di Asia Tenggara akibat penyakit tersebut.

Sekolah tetap ditutup di Jakarta, di rumah setidaknya 10 juta orang, tetapi restoran dan transportasi umum dapat beroperasi dengan kapasitas yang berkurang sebagai bagian dari pelonggaran bertahap di kota itu sejak Juni.

Baca Juga: Wajib Diketahui, Berikut 6 Kandungan Skincare yang Tidak Aman Bagi Ibu Hamil

Tindakan jarak sosial diterapkan secara nasional, tetapi tidak selalu diperhatikan.
“Kasus infeksi meningkat dari hari ke hari, namun masyarakat masih mengabaikan tata tertib kesehatan,” tambah Djaharuddin.

"Menyiapkan peti mati membantu orang untuk tetap waspada terhadap situasi sehingga mereka dapat mengubah perilaku mereka," ujarnya.

Sebuah desa di pulau Jawa telah menggunakan pendekatan serupa, mengerahkan segerombolan "hantu" untuk berpatroli di jalan, berharap takhayul kuno akan membuat orang tetap di dalam rumah.

Baca Juga: Wajib Tau, Berikut 5 Waktu Mustajab Untuk Berdoa, Salah Satunya Saat Hujan

Gubernur Jakarta Anies Baswedan pekan ini mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk menerapkan "rem darurat" pada transisi bertahap ke keadaan normal di tengah melonjaknya kasus di kota itu.

Otoritas distrik di tempat lain di Jakarta juga mempertimbangkan untuk mereplikasi peti mati palsu tersebut.

Muhamad Soleh, pemilik warung mie persis di seberang jalan, mengaku menyukai ide peti mati itu.

"Kami perlu menyadari fakta bahwa COVID-19 berbahaya, dan dengan peti mati yang dipasang di sini saya pikir itu sangat efektif," katanya.**

 

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler