Isu Fenomena Gunung Salak Terbelah Akhirnya Terungkap, BNPB Sebut Masyarakat Harus Tetap Waspada

28 September 2020, 06:50 WIB
Isu Fenomena Gunung Salak Terbelah Akhirnya Terungkap, BNPB Sebut Masyarakat Harus Tetap Waspada /Kolase Foto: BNPB/.*/Kolase Foto: BNPB

MANTRA SUKABUMI - Baru-baru ini tengah hangat diperbincangkan mengenai isu fenomena alam terkait Gunung Salak terbelah.

Sebelum ramai diperbincangkan, isu terkait tsunami dan gempa megathruts pun tengah menjadi isu yang banyak orang perbincangkan.

Isu Gunung Salak terbelah awalnya setelah viralnya sebuah foto yang menunjukan Gunung Salak terbelah di media sosial.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Baca Juga: Najwa Dituduh Provokatif oleh Luhut, Najwa: Bukan Provokasi, Ini Fakta di Lapangan

Gunung yang terletak di antara perbatasan Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat tersebut yang disebut-sebut terbelah, Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) akhirnya angkat bicara.

Menurut penjelasan BNPB, fenomena tersebut bukanlah terbelah, akan tetapi diakibatkan oleh tanah longsor.

Seperti diketahui, pada Senin, 21 September 2020 lalu terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi disertai angin kencang, sehingga memicu terjadinya tanah longsor.

Berdasarkan laporan Resort PTNW Gunung Salak 1 pada Kamis, 24 September 2020 curah hujan yang lebat mengakibatkan debit air Sungai Cikedung meluap dan membuat longsor di bibir sungai.

Baca Juga: Viral Gunung Salak Terbelah, BNPB Ingatkan Masyarakat untuk Waspadai Hal Ini

Baca Juga: Wajib Tahu, 2 Waktu Sholat Berat Dilaksanakan tapi Bisa Hantarkan Masuk ke Surga

"Luapan Sungai Cikedung juga dipicu oleh rusaknya jalur sungai seperti pendalaman dan pelebaran jalur sungai, serta kerusakan lain di bagian hilir" kata Kepala BNPB Doni Monardo sebagaimana dikutip Mantrasukabumi.com dari RRI pada Senin, 28 September 2020.

Berdasarkan hasil survei, akibat hujan deras yang mengguyur pada Senin lalu tersebut hulu sungai Cikedung dan Cisereh yang berada di puncak Gunung Salak 3 mengalami longsor di sepanjang bibir sungai.

Selain itu, hasil dari pantauan Tim Resort Salak 1 beserta PSSEJ di area tersebut tidak menemukan adanya penebangan phon secara liar.

Akibat curah hujan tinggi sehingga debit air sungai pun di hulu menjadi tinggi, sehingga aliran air menjadi terpecah do lokasi ladang dan pesawahan milik warga.

Baca Juga: Sang Maha Guru Berpura-pura Tuli karena Tidak Ingin Mempermalukan yang Kentut Dihadapannya

Baca Juga: WHO Prediksi Sebelum Vaksin Siap, Kematian Akibat Covid-19 Kemungkinan Capai 2 Juta Orang

Sebagai langkah dalam mengantisipasi terjadinya bencana, Doni Monardo meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar mengingatkan masyarakat yang berada di sekitaran kawasan tersebut terutama yang ada di bagian bawah untuk tetap berhati-hati dan waspada.

“Jangan sampai kena material longsor. Kalau ada yg berisiko, ambil langkah mengungsi selama musim hujan,” ucap Doni.

Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Salak supaya tetap waspada mengingat curah hujan masih tinggi, agar siap siaga jika terjadi hal-hal yang berkaitan dengan bencana alam.

Berdasarkan prakiraan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa wilayah Jawa Barat berpotensi hujan yang disertai petir dan angin kencang pada hari ini Senin, 28 September 2020.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler