BMKG Minta Masyarakat Jangan Mudah Terpancing Berita Terkait Zona Megathrust

28 September 2020, 12:20 WIB
Ilustrasi gempa /



MANTRA SUKABUMI – Berita yang tengah beredar, sehubungan dengan informasi potensi gempa dan tsunami, telah menimbulkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat.

Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) justru menghimbau warga akhiri kepanikan terkait potensi gempa megathrust.

Masyarakat diminta untuk terus menigkatkan literasi dengan menggali informasi lebih dalam lagi, supaya tidak mudah kagetan dengan informasi potensi bencana.

Baca Juga: Waspada, BMKG Detekasi Ada Pergerakan Lempeng Sunda Cukup Aktif, Berpotensi Gempa Dan Tsunami

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari antaranews.com, bahwa Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengimbau warga mengakhiri kepanikan terkait informasi mengenai potensi gempa megathrust.

"Kami berharap masyarakat terus meningkatkan literasi, selanjutnya tidak mudah kagetan setiap ada informasi potensi bencana," katanya di Jakarta, Minggu.

Dia berpendapat, kecemasan dan kepanikan publik yang muncul menyusul peredaran informasi mengenai potensi gempa megathrust kemungkinan terjadi karena adanya kesalah pahaman.
Informasi mengenai potensi gempa berdasarkan pemodelan yang dibuat para ahli sebenarnya ditujukan sebagai acuan mitigasi.

Baca Juga: Perhatikan, Ini 2 Kesalahan Fatal Ketika Membasuh Tangan Saat Wudhu

Tetapi sebagian warga kurang tepat dalam memahami, menganggapnya sebagai potensi bencana yang akan terjadi dalam waktu dekat.

"Ini masalah sains komunikasi yang masih terus saja terjadi, karena hingga saat ini masih ada gap atau jurang pemisah antara kalangan para ahli dengan konsep ilmiahnya dan masyarakat yang memiliki latar belakang dan tingkat pengetahuan yang sangat beragam," kata Daryono.

"Kasus semacam ini tampaknya masih akan terus berulang, dan pastinya harus diperbaiki dan akhiri," ia menambahkan.

Ia mengemukakan bahwa kepanikan masyarakat akibat informasi mengenai potensi gempa megathrust sering berulang setelah tsunami melanda Aceh tahun 2004.

Baca Juga: Perusahaan Australia Klaim Semprotan Hidung Produknya Bisa Kurangi Pertumbuhan Virus Corona

Kegaduhan sering muncul setiap kali para ahli menyampaikan pandangan mengenai potensi gempa dan tsunami dan media tidak utuh dalam menyajikannya sehingga menimbulkan salah persepsi di kalangan masyarakat.

"Masyarakat juga jangan mudah terpancing dengan judul berita dari media yang dengan bombastis memberitakan potensi bencana," kata Daryono.

Ia menjelaskan bahwa zona megathrust sebenarnya sekedar istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.

Seluruh aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust disebut sebagai gempa megathrust dan gempa megathrust tidak selalu berkekuatan besar.

Hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa digunakan untuk memprediksi kapan dan di mana gempa akan terjadi dan seberapa besar kekuatannya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler