Memanas, Din Syamsudin Respon Moeldoko: KAMI Bukan Kumpulan Orang-orang Pengecut

2 Oktober 2020, 11:24 WIB
Presidium KAMI Din Syamsuddin. /

MANTRA SUKABUMI - Hubungan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dengan istana sedang memanas.

Hal ini dipicu oleh komentar Kepala Staff Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang menyebut akan membuat perhitungan jika KAMI memaksakan kehendak.

"Mereka itu bentuknya hanya sekumpulan kepentingan. Silahkan saja, tidak ada yang melarang. Kalau gagasannya bagus, kita ambil. Tetapi kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya," kata Moeldoko dalam keterangannya.

Baca Juga: Mengerikan, Presiden AS Donald Trump Mulai Karantina Mandiri Karena Covid-19

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Selain itu, Moeldoko juga mengingatkan KAMI dalam nada keras mengancam, serta meminta KAMI untuk menyampaikan aspirasi lewat jalur hukum. 

Menanggapi hal tersebut, Presidium KAMI, M Din Syamsuddin meminta Moeldoko untuk tidak menebar ancaman

"Akhirnya KAMI mengingatkan Bapak KSP Moeldoko dan jajaran kekuasaan untuk tidak perlu melempar ancaman kepada rakyat," ujar Presidium KAMI, M Din Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 2 Oktober 2020.

Din menegaskan bahwa arogansi kekuasaan, sikap represif dan otoriter sudah ketinggalan zaman dan tidak tepat diberlakukan pada era demokrasi modern dewasa ini

Menurutnya, ancaman dan tantangan tersebut menguatkan mereka untuk terus berjuang bersama KAMI.

Baca Juga: Moeldoko Ancam KAMI, Kalau Paksakan Kehendak Kita Akan Buat Perhitungan

"KAMI bukan kumpulan orang-orang pengecut, karena para insan yang bergabung dalam KAMI adalah mereka yang menyerahkan segala urusan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, dan hanya takut kepadaNya," tuturnya.

Din juga menyindir Moeldoko sepertinya belum membaca Maklumat Menyelamatkan Indonesia saar deklarasi KAMI.

"Namun, KAMI menilai bahwa Bapak KSP Moeldoko belum membaca Maklumat tersebut dengan seksama dan apalagi memahami isinya secara mendalam," ujarnya.**

Editor: Andriana

Tags

Terkini

Terpopuler