RI - AS Tingkatkan Kerjasama Pendanaan Hingga 750 Juta Dolar AS

19 November 2020, 08:45 WIB
ilustrasi kerjasama/pexels/olegmagni /pexels / olegmagni

MANTRA SUKABUMI - RI - AS melakukan peningkatan kerjasama dalam bidang infrastruktur dan perdagangan.

Kerjasama itu telah ditandatangani oleh Duta Besar kedua negara dan pendanaan hingga 750 juta dolar AS. 

Jumlah pendanaan senilai 750 juta dolar AS itu merupakan nilai tertinggi dari kesepakatan di tahun sebelumnya untuk kesejahteraan rakyat di kedua negara. 

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Viral Video Diduga TNI Copot Spanduk Habib Rizieq Shihab, FPI: Ini Mau Pancing Kita Buat Musuhin TNI

Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) tandatangani Nota. Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) atas pendanaan infrastruktur dan perdagangan.  

Kesepahaman MOU itu dihargai senilai 750 juta dolar AS. Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi wakili Pemerintah Indonesia.  

Selian itu ada Presiden Exim Bank AS Kimberly Reed, yang disaksikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan di KBRI Washington DC. 

Dubes Lutfi menjelaskan hubungan bilateral RI-AS didasarkan atas kesamaan nilai.  

Kesamaan nilai untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat di kedua negara.  

Baca Juga: Cek Nama Anda Segera di Link info.gtk.co.id, BSU Guru Honorer Rp1,8 Juta Tersalurkan Bulan Ini

Selain itu kedua negara itu juga akan memajukan demokrasi, dan stabilitas kawasan.

"MoU ini akan semakin memperkuat kemitraan ekonomi RI-AS," kata Dubes Lutfi seperti dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARANEWS pada Kamis, 19 November 2020.

"Akan banyak upaya yang diperluas dalam bidang kerja sama investasi serta pengadaan barang dan jasa," lanjutnya. 

Dalam MoU tersebut menegaskan bahwa komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama ekonomi khususnya di bidang pendanaan. 

Pendanaan dalam bidang pembangunan investasi dan perdagangan dengan nilai hingga 750 juta dolar AS.

Baca Juga: BMKG: Prakiraan Cuaca di Wilayah DKI Jakarta Kamis 19 November 2020, Berpotensi Hujan Disertai Petir

Sebelumnya kesepakatan sebesar 500 juta dolar AS pada tahun 2017-2018.

Namun saat ini angka 750 juta dolar AS merupakan angka peningkatan kesepakatan yang luar biasa. 

Menko Luhut Pandjaitan yang menyaksikan penandatanganan MoU tersebut. Disampaikan rasa optimisnya terhadap peningkatan hubungan bilateral RI-AS. 

Menko begitu optimis karena dalam berbagai capaian yang telah berhasil diraih dalam kurun waktu terakhir.

Capaian yang telah dibuat dan menghasilkan itu antara lain perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) AS untuk Indonesia. 

Bahkan capaian lain yaitu komitmen partisipasi AS dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Baca Juga: Dapat Ditemukan di Pasar, Ini 6 Manfaat Daun Singkong, Salah Satunya Sembuhkan Demam

Sementara Presiden Exim Bank AS Kimberly Reed menegaskan bahwa perjanjian tersebut merupakan capaian yang signifikan. 

Perjanjian dibuat untuk memperkuat partisipasi Negeri Paman Sam dalam pembangunan di Indonesia.

Pembangunan yang dibuat baik dalam sektor energi, infrastruktur, transportasi. 

Selain itu juga pembangunan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, pelayanan kesehatan, serta lingkungan.

"MoU ini mencerminkan betapa pentingnya Indonesia bagi Pemerintah AS," kata Kimberly.

Perjanjian ini dinilai akan memperluas peluang bagi RI dan AS. 

Peluang agar kerja sama dalam pengadaan barang dan jasa untuk proyek-proyek pemerintah dapat dilakukan. 

Perjanjian ini juga sebagai pendorong peluang pengembangan usaha. Pengembangan usaha yang diharapkan antara lain sektor infrastruktur, transportasi, energi. 

Baca Juga: Ternyata Gunakan 5 Rekening Ini Penyebab BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Tahap 3 Tidak Cair

Pengembangan bagian infrastruktur rantai pasokan pertambangan, lingkungan hidup, teknologi komunikasi dan informasi. 

Bahkan akan diperluas hingga pengembangan keselamatan dan keamanan, layanan kesehatan, dan informasi geospasial.**

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler