Luhut Panjaitan: Banyak Investor yang Bertemu Rombongan Kami, Terlebih Setelah Disahkan UU Ciptaker

- 24 November 2020, 16:55 WIB
Menko Luhut Panjaitan.*
Menko Luhut Panjaitan.* /ANTARA

MANTRA SUKABUMI – Luhut Binsar Panjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (komarves) menyampaikan tujuannya datang ke Amerika Serikat melalui tulisannya di Facebook @luhutbinsar.panjaitan pada Senin 23 November 2020.

Menteri komarves mengatakan bahwa tujuannya ke Amerika ialah untuk menyampaikan apresiasi Presiden Joko Widodo kepada Donald Trump terkait perpanjangan GSP kepada Indonesia.

Selanjutnya, Dia mengatakan bahwa dengan negara manapun selama bisa membantu kepentingan nasional, Indonesia akan selalu menjaga hubungan baik. Begitu pula dengan Amerika Serikat.

Baca Juga: Inilah Merchant Terbaru ShopeePay Beri Inspirasi Makan Selama WFH

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Habib Rizieq Diciptakan Jokowi: Setelah Terkenal Bingung Ngatasinya

“Selama 2 tahun terakhir, saya intens berkomunikasi dengan Jared Kushner, menantu Presiden Trump dan rekannya Adam Boehler, CEO IDFC yang notabene mereka adalah tangan kanan Presiden Trump. Karena kedekatan itulah ‘Letter Of Interest’ investasi sebesar US$2 miliar dari IDFC kepada SWF Indonesia ditandatangani pada 19 November lalu,” tulis Luhut B Panjaitan, sebagimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Facebook @luhutbinsar.panjaitan pada Selasa, 24 November 2020.

Luhut B Panjaitan menjelaskan bahwa selain pejabat dari Gedung Putih banyak sekali investor yang ingin bertemu dengan rombongan Indonesia untuk mengetahui perkembangan Indonesia. Tambahnya, Dia mengatakan terlebih setelah disahkan UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta kerja.

Mentri Komasves tersebut juga menjelaskan bahwa dirinya bertemu dengan Kristalina Georgiva selaku Managing Director IMF yang memuji perdagangan ekonomi Indonesia di tengah pandemi.

"Pujian ini bukan tanpa sebab, menurutnya (Managing Director IMF) Indonesia dirasa sangat baik mengelola kebijakan moneter dan fiskalnya ditengah situasi pandemi ini. Bahkan Presiden World Bank mengucapakan terimakasih karena Indonesia telah berkontribusi dalam program Carbon Credit bagi Dunia. Dimana Indonesia setidaknya memiliki 75 hingga 80 persen Carbon Credit Dunia,” tulis Luhut.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x